Pixel Codejatimnow.com

Kisah Warga Jatiarjo, dari Perambah Hutan Hingga Ciptakan Kampung Kopi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Wisata Kampung Kopi Jatiarjo di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan
Wisata Kampung Kopi Jatiarjo di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan

jatimnow.com - Siapa sangka, di balik terbentuknya Kampung Kopi Jatiarjo, Pasuruan yang sudah tersohor ini, terdapat kisah kelam warga di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan itu.

Bukan hal mudah bagi warga untuk menciptakan kampung kopi ini. Warga di sana berjuang sejak tahun 2008 silam. Sebab sejak dulu, hidup sebagian besar warga Desa Jatiarjo, bergantung pada penghasilan bertani dan merambah hutan. Saat itu, hasil merambah hutan dianggap paling bisa mencukupi kebutuhan hidup warga di sana. Sehingga hutan di desa ini dan sekitarnya, gundul.

"Pola pikir hidup dari hasil merambah hutan, sudah ada dari leluhur kami. Tapi karena hutan jadi gundul, warga mulai kebingungan," ungkap Sareh Rudianto, Kades Jatiarjo, Minggu (2/12/2018).

Dari keprihatinan itu, Sareh bersama warga yang peduli dengan kondisi hutan (gundul), akhirnya pelan-pelan mulai menanam pohon kopi. Awalnya, penolakan dari warga sempat terjadi, meskipun bibit tanaman kopi diberikan secara gratis. Setelah hasil berkebun kopi bisa dirasakan, warga mulai mencoba menanam pohon kopi.

"Tahun 2010, di desa kami dilakukan pelatihan-pelatihan tentang budidaya kopi. Kemudian tahun 2013, kami sudah mampu memproduksi kopi," tambah Sareh.

Bahkan, lanjut Sareh, produksi kopi di sana sempat over hingga warga kebingungan memasarkannya. Darisanalah, tepat pada tahun 2016, Wisata Kampung Kopi Desa Jatiarjo ini, terbentuk. "Sejak Kampung Kopi Jatiarjo terbentuk, kami bahkan kekurangan stok kopi, karena permintaan begitu tinggi," ujar Sareh.

Saat ini, 100 petani kopi di Desa Jatiarjo mampu memproduksi 150 ton biji kopi pertahun, dari luas lahan 100 hektar. Sareh meyakini, jika jumlah produksi di sana akan terus meningkat setiap tahunnya. Tapi menurut Sareh, peran Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam pembangunan kampung kopi ini melalui suport dana APBD belum ada.

"Selama ini, niat baik masyarakat Desa Jatiarjo hanya disambut dana CSR dari perusahaan air minum dalam kemasan dan ilmu pengetahuan dari kalangan pegiat lingkungan hidup," tandas Sareh.