Pixel Codejatimnow.com

Ecoprint, Teknik Baru 'Membatik' dengan Daun

Editor : Arif Ardianto  
Teknik pengerjaan batik Ecoprint
Teknik pengerjaan batik Ecoprint

jatimnow.com - Sebuah kerajinan menghasilkan karya batik baru yang bernama Ecoprint. Dengan teknik yang terbilang cukup unik, yakni mereplika tumbuhan ke dalam kain, Ecoprint dapat menghasilkan karya batik yang memiliki nilai seni tersendiri.

Proses pembuatan ecoprint terbilang sederhana dan mudah. Kita ambil daun, letakkan diatas kain katun dan buat pola yang diinginkan. Kemudian tutup kain katun tersebut dengan kain katun lagi dan dipukul dengan palu kayu untuk menghasilkan corak. Setelah itu, angin-anginkan sebentar kemudian bilas dengan tawas untuk mengunci warna.

"Saya pernah jual ke orang Belanda seharga 4 juta rupiah", kata Naning Gustiningtiyas, SE, pemerhati lingkungan, ketika ditemui dalam workshop membatik yang diselenggarakan Pusat Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) pada Jumat (7/12/2018).

Batik dengan teknik Ecoprint ini menghasilkan corak yang unik dan digemari di manca negara.

"Orang luar lebih menghargai alam. Mereka lebih suka bahan yang berasal dari alam", ujar Naning yang juga pengajar Ecoprint.

Banyak orang menyebut ecoprint dan batik merupakan hal yang sama. Namun menurut Naning, batik dengan teknik Ecoprint ini berbeda dengan batik tulis biasa, karena bahan serta teknik pengerjaanya berbeda.

Baca juga:
6 Batik Motif Surabaya Ramaikan international Modest Fashion Festival

"Batik ya batik. Ecoprint ya ecoprint. Beda", kata alumnus Universitas Bhayangkara ini.

"Batik itu menghias kain dengan pewarna dan menggunakan canting. Eco print tidak. Ecoprint menggunakan tumbuhan", imbuhnya.

Naning sendiri telah menggeluti ecoprint selama tujuh tahun. Pernah diundang beberapa instansi untuk membekali karyawan yang akan mempersiapkan masa pensiun dengan ecoprint.

"Saya berharap Pemerintah Kota Surabaya turut membantu dalam pengembangan ecoprint terutama untuk para UMKM", pungkas Naning.

Baca juga:
Novita Hardini Pamerkan Produk Unggulan Trenggalek dalam Kunjungan Iriana Jokowi

Pusat Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Bisnis Ubhara seringkali mengadakan workshop atau pelatihan bagi mahasiswa. Seperti pelatihan membuat batik Ecoprint. Hal ini ditujukan sebagai bekal bagi mahasiswa untuk belajar berbisnis.

"Ini bertujuan untuk memberi bekal kepada mahasiswa untuk menjadi pebisnis. Salah satunya workshop membatik ini", ujar Endang Siswati, DBA, Kepala Pusat Studi Kewirausahaan FEB Ubhara. 

Reporter: Alfan Ifantri