Pariwisata Banyuwangi

Kesenian Jaranan Buto Banyuwangi dikembangkan oleh Setro Asnawi asal Trenggalek yang lahir pada tahun 1940.

Dinamakan Jazz Kopi, selain karena berada di antara kebun kopi, juga lantaran digelar musik jazz dengan suguhan utama kopi khas Banyuwangi.

Makam misterius tampak baru dengan kijing dan batu nisan di atasnya. Dua batu nisan terbungkus kain berwarna putih. Posisinya membujur dari selatan ke utara.

"Saya berpakaian seperti ini berharap agar pemerintah daerah memperbolehkan kami pentas kembali," kata Dony yang mengenakan busana Jaranan Buto Banyuwangi.

Selain berolahraga, para goweser juga bisa menikmati panorama alam, kuliner sampai melakukan charity (aksi sosial).

Para pendaki diminta tidak melanggar sejumlah pantangan bila menuju puncak Gunung Raung melalui Kalibaru, Banyuwangi.

Melalui akun resmi media sosialnya masing-masing, KBRI di berbagai negara mengunggah destinasi pariwisata Banyuwangi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi berbagai destinasi wisata di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.