bandar narkoba

15 ekstasi itu dibawa tersangka dengan cara memasukkannya ke dalam kemasan yang berbentuk seperti biskuit baru.

"Kelima tersangka itu dua kelompok dan pengakuan mereka hanya sebagai kurir. Otaknya diduga dari LP," kata Kasat Narkoba Polres Madiun AKP Agung.

Bisnisnya cukup dikenal di kalangan pemakai narkoba, lantaran ia memperbolehkan kamar kosnya dipakai untuk menikmati barang haram tersebut.

Dari sepuluh pemuda yang ditangkap, delapan diantaranya merupakan pengedar pil okerbaya.

Selain dikawal ketat 15 personel Brimob Polda Kalimantan Selatan, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan juga ikut mendampingi.

8 orang ini adalah hasil pengembangan dari kasus dua tersangka bernama Fathor (23) dan Fahrul Amin (24) warga asal Keputran Panjunan Gang 3 Surabaya.

Dan ternyata, dia menyimpan sabu dan ekstasi di dalam koper di sebuah bengkel kerja tak jauh dari rumahnya.

"Jadi, dia dikendalikan seorang bandar dari salah satu lapas," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan.