BNN

Dari hasil pemeriksaan terdapat dua sampel urine milik warga binaan yang diketahui positif mengandung zat berbahaya.

"Pengiriman paling banyak 500 gram. Setiap 2 minggu, kadang 1 minggu," terang Achmad Sulem, otak sindikat narkoba ini.

"Perbulan saya harus bayar angsuran ruko, ya karena tuntutan ekonomi, saya akhirnya jualan sabu ini," ujar Achmad Sulem, tersangka bandar narkoba.

Barang bukti sabu-sabu tersebut berasal dari luar Jatim, tepatnya dibawa dari Riau melalui jalur udara dan darat.

Para pemain merasa berat untuk memerankan adegan tersebut, karena teringat pengalaman pahit yang mereka alami.

"Keduanya kami duga akan melakukan transaksi narkoba jenis sabu ke di Pasuruan," sebut Kabid Pemberantasan BNNP Jatim, AKBP Wisnu Chandra.

Total barang bukti yang diamankan antara lain 4 paket sabu dengan berat 400 gram, 200 ribu butir pil double L, 1 paket ganja serta 2 unit mobil.

Kelompok pengedar jaringan Lapas dibekuk BNNP Jatim. Mereka menyasar Jawa Timur untuk mengedarkan barang haramnya tersebut.