penggerebekan

Kabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto menyebut, selain menyita 2,4 ton bom ikan dan detonator, tim gabungan juga menemukan sabu milik tersangka.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyebut, para tersangka baru dua minggu produksi, sehingga belum menghasilkan sabu layak jual.

Penggerebekan dilakukan petugas gabungan dari Polsek Tegaldlimo dan Polisi Hutan Mobile Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi selatan.

"Hasil pengecekan tim kami dari KTP itu bahwa yang bersangkutan tidak terdaftar di Desa Japan, Kecamatan Sooko," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander.

"Kita hanya punya kewenangan, ini ada apa tidak di database," kata Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Bambang Wahyudi.

"Kami mengecek ke lokasi. Sesuai keterangan dari Kepala Desa Japan, yang bersangkutan bukan warga Japan," kata Kapolsek Sooko, AKP Amat.

Pemilik rumah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP itu adalah Moh Subhan (Aan). Sedangkan pada KTP tertulis nama Syamsul Hadi Anwar.

Dalam video yang diunggah salah satu akun di Twitter itu juga tampak uang rupiah pecahan Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu.