penipuan

Tersangka beralasan meminjam motor untuk keperluan kulakan vanili di wilayah Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek.

"Itu bukan saya, jika ada yang mengaku sebagai Kapolresta Malang Kota dengan nomor handphone tersebut itu agar diblokir saja karena itu penipuan," kata Buher.

Untuk pinjaman kredit senilai Rp50 juta korban harus memiliki tabungan sebesar Rp5 juta.

"Saya mengaku sebagai Kasatreskrim dan Kanit Buser, sementara Syahrul Andi mencari kontak korban," kata Gaguk.

"Awalnya saya di-chat nomor tak dikenal dan mengaku sebagai Pak Sekda," ujar Helmi.

Tersangka juga pernah menjadi pelaku pencurian bantalan rel kereta api di wilayah Madiun dan Kediri.

"Korban yang pada saat itu tidak menaruh curiga karena tersangka mengaku anggota polisi, dengan percaya meminjamkan motornya kepada tersangka," terangnya.

"Tersangka menawarkan barang-barang berupa sembako melalui Facebook dan story WhatsApp, yang lebih murah dari harga yang dijual di toko-toko grosir di Situbondo," ungkapnya