Polda Jatim

"Dua mucikari itu mentransmisikan di dunia maya tentang pornografi, sehingga memang kita bisa menahan yang bersangkutan," kata Kabid Humas Polda Jatim.

Penyidik mengirim polsel milik dua mucikari yang diduga memperdagangkan artis Vanessa Angel dan Avriellia Shaqqila ke Laboratorium Forensik (Labfor).

Dalam hukum pidana di Indonesia yang dapat dilakukan tindakan hukum yakni penyedianya, bukan perempuan penghibur dan 'konsumen'.

Dua mucikari ini yang menyiapkan hotel dan menunggui konsumennya. Sehingga keduanya tahu betul siapa pelanggannya.

Pelaku mengatasnamakan dirinya sebagai Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Harissandi.

Gelar kasus prostitusi online yang melibatkan VA (Vanessa Angel) dan AV alias AS (Avriellia Shaqqila) ini sebagai bentuk konstruksi hukum Polda Jatim.

Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Harissandi mengatakan bahwa semua informasi akan disampaikan oleh Humas Polda Jatim.

Isu yang beredar uang Rp 80 Juta untuk membayar Vanessa Angel adalah dana yang disediakan polisi sebagai bagian undercover atau penyamaran.