Pixel Codejatimnow.com

Seperti Apa Layanan Kesehatan Gratis untuk Jamaah Haji?

Editor : Budi Sugiharto  
ilustrasi/istimewa
ilustrasi/istimewa

jatimnow.com - Sebanyak 17 rumah sakit dan 93 klinik kesehatan dengan puluhan ribuan dokter dan perawat, serta peralatan kesehatan berteknologi tinggi telah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi guna melayani sekitar tiga juta jamaah haji tahun ini.

"Delapan rumah sakit dan 93 klinik berlokasi di daerah Masya'ir, sedangkan sembilan rumah sakit ada di Mekah," kata Direktur Haji dan Umroh pada Departemen Urusan Kesehatan Mekah, Dr. Mwafaq Abutalib kepada para wartawan dari beberapa negara saat mengunjungi fasilitas kesehatan bagi jamaah haji di Mekah, Selasa (17/7/2018).

Wilayah Masya'ir meliputi Mina, Arafah dan Muzdalifah, kata Mwafaq, seraya menambahkan, tujuh belas rumah sakit di wilayah ini di antaranya adalah Rumah Sakit Arafah Timur, Rumah Sakit Umum Arafah, Rumah Sakit Umum Namirah, Rumah Sakit Jabal Rahmah, dan Rumah Sakit Gawat Darurat Mina.

"Sedangkan 46 klinik kesehatan berada di Arafah, enam di Muzdalifah, 25 di Mina dan 16 di Jumarat," katanya, seraya menambahkan bahwa rumah sakit yang disiapkan untuk melayani jamaah haji di wilayah Mekah termasuk Rumah Sakit Raja Abdullah, Rumah Sakit Jiyad, Rumah Sakit Al-Haram, Rumah Sakit Heraa dan Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Menurut Mwafaq, Rumah Sakit Arafah Timur dan klinik yang berada di Masya'ir hanya dibuka saat musim haji.

"Fasilitas kesehatan yang ada di Mina hanya beroperasi lima hari, yang di Arafah dua hingga tiga hari, dan di Muzdalifah satu malam," ujarnya.

Beberapa pelayanan yang disiapkan di sejumlah fasilitas kesehatan tersebut adalah perawatan gawat darurat, perawatan intensif (ICU/ intensive care unit), ruang operasi, pemeriksaan sinar-X, 'CT scan', serta ruang bersalin dan perawatan intensif bagi bayi (NICU/ neonatal intensive care unit).

Lebih lanjut Mwafaq mengatakan seluruh pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi bagi jamaah diberikan secara cuma-cuma.

Prosesi ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah (19 Agustus). Pada hari ini jamaah haji mulai berniat dan bertolak ke Mina dan menginap selama satu malam. Esok harinya tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji berangkat ke Arafah di mana mereka melaksanakan wukuf. Di sini para jamaah dianjurkan untuk memperbanyak berdoa dan tidak meninggalkan Arafah hingga matahari terbenam.

Selepas itu, para jamaah berangkat ke Muzdalifah dan menginap. Setelah matahari terbit, jamaah bertolak menuju Mina.

Pada tanggal 10 Dzhulhijjah yang juga dirayakan oleh seluruh Umat Islam sebagai Hari Raya Idul Adha, jamaah melakukan lempar jumroh dengan kerikil yang diambil di Muzdalifah atau Mina.

Sumber: Antara
Editor: Budi Sugiharto

Baca juga:
Calon Jamaah Haji Tertua di Tulungagung Berbagi Resep Umur Panjang