Pixel Codejatimnow.com

Cerita Dibalik Teror SMS Keluarga Juragan Sapi

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Yulianti menunjukkan pesan singkat yang berisi ancaman pembunuhan kepadanya.
Yulianti menunjukkan pesan singkat yang berisi ancaman pembunuhan kepadanya.

jatimnow.com - Yulianti, anak juragan sapi ternak yang keluarganya nyaris terbunuh karena mengkonsumsi air tandon dicampur pestisida, menceritakan kejadian yang dialami sebelumnya.

"Ada pesan SMS yang saya terima sebelum kejadian (tandon air dicampuri cairan pestisida). Isi SMS itu mengancam membunuh saya," kata Yulianti kepada jatimnow.com di kediamannya di Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Sabtu (10/3/2018).

Anak dari keluarga juaragan sapi ternak Sunarto dan Sumiati ini mengatakan, SMS (pesan singkat) itu dari seorang pria. Pria tersebut pernah bekerja membantu ayahnya mencari rumput pakan ternak bagi 8 ekor sapi. SMS itu diterimanya pada Kamis (8/3/2018) lalu.

"Awalnya dia SMS terus. Tapi saya juga sibuk dengan anak saya. Jadi nggak saya respon," ujarnya.

Sambil menyuapi makan anaknya, Yulianti menceritakan bahwa, hampir setiap hampir setiap jam, pria tersebut berkirim SMS.

Wanita yang pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Korea Seletan ini menerangkan, karena dirinya tak merespon SMS dari S, sehingga S mengirimkan pesan yang kalimatnya mengancam akan membunuhnya.

"Saya nggak merespon. Terus lama-lama, dia SMS-nya gitu (mengancam)," ujarnya.

Baca juga:
Suami Bakar Istri Siri di Surabaya, Korban Sadarkan Diri

Yulianti tak merespon pesan dari S, karena dirinya sudah berkeluarga dan memiliki anak serta suami. Saat ini, suaminya yang asal Ponorogo, sedang bekerja di luar negeri.

"Saya sudah menikah, punya anak dan suami. Usia dia sama saya juga terpaut jauh. Saya akhirnya nggak merespon SMS-nya," jelasnya.

Baca juga: Juragan Sapi Nyaris Terbunuh Air Campur Pestisida

Baca juga:
Suami Pembakar Istri Siri dan 2 Anak di Surabaya Diamankan Polisi

Sebelumnya, Sumiati-ibu dari Yulianti ini hendak mengambil air wudhu untuk salat sabuh, pada Jumat (9/3/2018). Ternyata, air dari tandon air ukuran 250 liter itu, kondisinya keruh dan muncul bau menyengat.

Sumiati batal wudhu dan melaporkan kejadian itu ke suaminya, Sunarto. Setelah dicek, air kerus dari tandon trsebut diperkirakan telah dicampuri pestisida. Kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa dan Polsek Gandusari.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.