jatimnow.com - Terpidana kasus korupsi P2SEM dr. Bagoes Soedjito Suryo Soelyodikusumo atau Dokter Bagus meninggal dunia di Lapas Porong, Sidoarjo, Kamis (20/12/2018). Salah satu orang yang terpukul atas meninggalnya dr Bagoes adalah Siti Nasyi'ah, penulis sekaligus sahabat dr Bagoes.
Mengapa begitu? Siti Nasyi'ah mengungkapkan alasannya terpukul atas kepergian dr Bagoes untuk selamanya itu. Sebab selain sudah menjadi sahabat lama, Ning Ita-sapaan akrab Siti Nasyi'ah juga diminta untuk menulis perjalanan hidup sang dokter.
"Tapi buku itu belum sempat terealisasi dan beliau sudah kapundut (meninggal dunia)," terang Ning Ita kepada jatimnow.com, Kamis (20/12/2018).
Baca juga: Ini yang Dilakukan Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes Sebelum Meninggal
Baca juga:
- Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes Meninggal di Lapas Porong
- Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes Meninggal, Ini Cerita Kalapas Porong
Bagaimana Ning Ita tak shock, sebab menurutnya, baru kemarin (Rabu, 19/12/2018) dia menerima kabar dari seseorang bahwa dr Bagoes menitip salam kepadanya dan mengaku dalam keadaan sehat-sehat saja.
"Mendengar kabar beliau sehat-sehat, saya memang merencanakan membesuk beliau ke Lapas Porong dalam waktu dekat. Tapi pagi-pagi malah dapat kabar duka itu," ungkapnya.
Baca juga: Penyebab Kematian Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes di Lapas Porong
Ita juga mengaku sudah tiga kali membesuk sebelum dr Bagoes sebelum dokter spesialis jantung dan pembuluh darah ini meninggal.
Mengapa dirinya sering membesuk dr Bagoes? "Selain karena kami ini sahabat lama, saya diminta beliau untuk menulis buku tentang perjalanan hidup beliau selama ini," tambah Ita.
Namun Ita mengaku belum selembarpun tulisan dr Bagoes yang diambilnya, karena sang dokter belum memberikan kepadanya. "Jadi, tulisan tentang apa yang ditulis almarhum, saya juga masih belum tahu," jelas wanita yang sehari-hari juga menjadi wartawan ini.
Baca juga: Jenazah Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes Disemayamkan di Adi Jasa
Kemudian apa langkah Ning Ita setelah ini? "Saya masih shock, bingung. Sebagai penulis, tentu saya juga penasaran apa saja yang sebenarnya ditulis almarhum. Sementara selembarpun saya belum sempat memegangnya," akunya.
"Terpenting sekarang, kami berdoa agar alharhum tenang di alam sana dan diterima di surga oleh Allah," tandas Ning Ita.