jatimnow.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung terus meningkat. Bahkan sesuai data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, jumlah kasus DBD di Tulungagung pada Januari paling tinggi di antara 38 kota/kabupaten.
Data yang didapat jatimnow.com, hingga 25 Januari 2019, tercatat 249 kasus DBD dengan tiga orang diantaranya meninggal dunia. Meski begitu, kasus DBD tersebut belum ada penetapan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Didik Eka menjelaskan, untuk bisa ditetapkan KLB, jumlah temuan kasus harus dua kali lipat dari penetapan KLB sebelumnya.
Baca juga: Dokter RSUD Sidoarjo Ingatkan Anak Mudah Sakit di Puncak Musim Kemarau, Waspada!
Untuk wilayah Tulungagung sebelumnya pernah ditetapkan KLB DBD pada Januari 2014 silan dengan jumlah kasus 382.
"Kalau belum dua kali lipat jumlah penderita dari periode tahun sebelumnya, maka belum bisa ditetapkan KLB," bebernya, Sabtu (26/01/2019).
Baca juga: Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang
Meskipun belum ditetapkan sebagai KLB, tapi pihak Dinkes akan memberlakukan proses penanganan seperti KLB. Penanganan intensif dilakukan dengan penerapan program pencegahan dan sosialisasi.
Sebab menurutnya, perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan, menyebabkan populasi nyamuk Aides Aygepty menjadi bertambah. Nyamuk inilah yang menjadi penyebab utama penyakit DBD.
"Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mencegah penyakit ini, melalui program 3M (menguras, menutup dan mengubur) mereka bisa terhindar dari demam berdarah," tambahnya.
Baca juga: 41 Warga Donorojo Pacitan Terjangkit Demam Berdarah
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada saat pagi dan sore. Sebab, nyamuk Aydes Aygepti menggingit waktu pagi dan sore. Penggunaan lotion anti nyamuk, obat nyamuk atau penanaman tumbuhan yang tidak disukai oleh nyamuk sangat disarankan.
Tidak hanya di rumah, Dinkes Tulungagung juga menyarankan hal serupa kepada sekolah. Karena tidak menutup kemungkinan, nyamuk itu akan menggingit di sekolah.