jatimnow.com - Sejumlah perhiasan emas dan berlian senilai Rp 850 juta dilaporkan hilang oleh dr Lisa (44), warga Jalan Borobudur Agung Barat IIC/10, Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang. Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelakunya.
Pelaku itu tidak lain merupakan asisten rumah tangga (ART) yang sudah 6 bulan bekerja di rumah dr Lisa tersebut. ART itu bernama Dwisa Yuliati (43), asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pelaku DY ini bekerja selama 6 bulan di rumah majikannya (dr Lisa). Kemudian tanpa izin, pelaku pamit keluar pada Mei 2019," kata Wakapolres Malang Kota, Kompol Arie Trestiawan, Senin (15/7/2019).
Baca juga: Sakit Hati Diselingkuhi, Pria asal Jakarta Curi HP hingga Perhiasan Kekasihnya
Alumnus AKPOL tahun 2005 ini menambahkan, berlian-berlian dalam kotak perhiasan milik dr Lisa yang dicuri pelaku itu tersimpan di bawah tempat tidur dr Lisa. Total, ada 13 macam perhiasan yang dicuri sang ART.
"Pelaku mencuri seluruh perhiasan itu beserta surat-suratnya," jelas Arie.
Baca juga: Polres Trenggalek Ringkus Komplotan Pencuri Bermodus Pendataan Bansos
Menurut Arie, korban baru mengetahui bila perhiasan-perhiasan miliknya hilang pada Mei 2019, saat sang ART itu pamit keluar dari pekerjaannya. Dari itulah, korban langsung melapor ke Polres Malang Kota.
Setelah dilakukan penyelidikan dan teridentifikasi bahwa pelakunya sang ART, Satreskrim Polres Malang Kota langsung melakukan pengejaran. Pada 3 Juli 2019 dinihari, pelaku berhasil diangkap saat berkencan dengan seorang pria.
"Selain DY, kami juga menangkap dua orang yakni DS dan SS yang menjualkan perhiasan itu senilai Rp 250 juta. Sisa perhiasan lainnya belum ditemukan masih dalam pengembangan," bebernya.
Baca juga: ART Pencuri Perhiasan Senilai Rp 1 Miliar Juga Beraksi di Surabaya, Ini Jejaknya
Sementara, Dwisa Yuliati mengaku nekat mencuri lantaran terhimpit kebutuhan. Apalagi ia sudah menjanda dan harus menghidupi satu anaknya. Sebab upah yang diterimanya sebagai ART, diakuinya tidak cukup.
"Saya gunakan untuk kebutuhan saya dan anak saya sehari-hari," aku janda satu anak ini.