jatimnow.com — Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Lasmiran Abdullah berhasil menciptakan seperangkat sistem pendeteksi angka kehilangan air bersih yang dikelola untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bernama SCADA sistem distribusi air.
Lasmiran menjelaskan SCADA atau Supervisory Control And Data Accusition, yaitu sebuah sistem control listrik berbasis computer. Fungsinya sebagai pengontrol kehilangan air bersih akibat dari kebocoran pipa saat penyaluran.
"Alat ini bekerja untuk mendeteksi jika ada pompa ataupun pipa yang bocor dari jarak jauh menggunakan sambungan komputer," jelas Lasmiran, Kamis (30/8/2018).
Baca juga: Selamat! Untag Surabaya Raih Akreditasi Unggul jadi Kado Awal Tahun
Latarbelakang terciptanya alat inovasinya itu bertujuan untuk membantu perusahaan pengelola air minum agar dapat mendeteksi kebocoran pipa sehingga pendistribusian air kepada masyarakat berjalan optimal.
Ia mengatakan penelitian ini berawal dari kesulitan yang dihadapi oleh PDAM yaitu memantau saluran pipa dalam tanah di Kota Surabaya sepanjang kurang lebih 570 ribu kilometer.
Baca juga: Untag Surabaya Raih Anugerah Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter
"Menggunakan sensor pada PLC jika ada kebocoran pipa saluran dalam tanah dapat diketahui secara cepat, sehingga dapat menekan angka kehilangan air bersih sebanyak 30 persen itu," katanya.
Alat-alat yang diciptakan dengan biaya Rp 5 juta itu diakuinya masih dalam uji coba dan masih berfungsi 70 persen, karena sensor yang berukuran kecil dan belum terkalibrasi.
Baca juga: Berkat Kontribusi Dosen dan Mahasiswa, UTHM Raih World University Rankings 2022
"Memang masih dalam uji coba jika ingin digunakan untuk itu pipa yang dikelola PDAM Surabaya diperlukan sensor yang lebih besar," paparnya.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes