jatimnow.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) meresmikan Desa Mandiri Pandanrejo di Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (20/8). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pasokan bahan makanan, terutama sayuran, untuk kapal penumpang PELNI.
Peresmian ini dihadiri oleh Walikota Batu, Nurochman, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI, Anik Hidayati, beserta jajaran pejabat lainnya. PELNI menggandeng Pusat Studi Pembangunan Desa Universitas Brawijaya untuk pengembangan desa mandiri ini.
Anik Hidayati menjelaskan bahwa kebutuhan bahan baku makanan untuk kapal penumpang PELNI sangat besar, mengingat pada tahun 2024 PELNI mengangkut 5,1 juta penumpang.
"Desa Pandanrejo menjadi salah satu pemasok utama sayuran untuk PELNI Services. Kami mendukung peningkatan kualitas, kuantitas, pengemasan, keamanan pangan, dan jaminan mutu makanan untuk memenuhi kebutuhan operasional kami," ujarnya.
Hasil bumi dari Pandanrejo akan dikirim ke kapal penumpang PELNI yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Kepala Cabang PT PELNI Surabaya, Roni Abdullah, menambahkan bahwa tingginya mobilitas penumpang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menyebabkan kebutuhan dukungan bahan makanan di atas kapal sangat signifikan.
Baca juga:
HUT ke-80 RI, TPS Tumbuhkan Kebanggaan dan Semangat Positif
"Pada periode Januari hingga Juni 2025, kami melayani 127.556 penumpang dengan 14 kapal yang singgah. Kehadiran Desa Mandiri Pandanrejo sangat penting untuk memastikan ketersediaan pasokan sayuran segar," jelas Roni.
Program Desa Mandiri Pandanrejo meliputi pelatihan pembibitan sayuran, pembuatan pupuk dan pestisida organik, pengelolaan sistem irigasi, penerapan teknologi pertanian modern, serta manajemen usaha pascapanen.
Baca juga:
Program Desa Berdaya Lahirkan 432 Ikon Wisata Desa Baru di Jatim
"Dengan hasil panen yang langsung diserap oleh PELNI Services, petani mendapatkan jaminan harga beli yang stabil sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat," tambah Anik.
Desa Pandanrejo memiliki potensi strategis sebagai kawasan pertanian yang mendukung ketahanan pangan. PELNI telah bekerja sama dengan petani dengan total lahan 44 hektar, yang menghasilkan berbagai komoditas sayur unggulan seperti cabai, bawang, kacang panjang, tomat, jagung manis, dan kubis.
Program TJSL PELNI ini mengacu pada pilar Sustainable Development Goals (SDG's) yang dicanangkan oleh PBB dan diadopsi oleh Kementerian BUMN. Selain sosial, pilar TJSL PELNI mencakup ekonomi, lingkungan, dan tata kelola hukum.