jatimnow.com - Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Malang mengindikasikan optimisme konsumen di wilayah kerjanya terhadap kondisi ekonomi meningkat pada April 2024.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2024 tercatat sebesar 157,00, atau menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 142,92.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, Febrina mengatakan, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap berada pada level optimis (atau indeks lebih dari 100).
Baca juga: Pertumbuhan Kegiatan Usaha di Malang Raya Melambat, Ini Penyebabnya
Kenaikan IKK didorong oleh membaiknya Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
"Indeks Ekonomi saat Ini (IKE) tercatat sebesar 147,17 meningkat dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 134,17," kata Febrina, Rabu (8/5/2024).
Meningkatnya IKE didorong oleh seluruh kenaikan komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini.
Peningkatan tersebut sejalan dengan terus meningkatnya aktivitas ekonomi yang menunjukkan geliat ekonomi masyarakat melalui peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Sedangkan, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tumbuh positif pada triwulan I 2024 meskipun termoderasi.
Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan I 2024 sebesar 9,97 persen, termoderasi dari 18,04 persen pada triwulan IV 2023.
"Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan salah satu survei dengan periode publikasi triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan," jelasnya.
Baca juga: BI Jatim Prediksi Pilkada Pengaruhi Terjaganya Daya Beli dan Konsumsi Masyarakat
Termoderasinya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan I 2024 terjadi seiring perlambatan kinerja sektor Industri Pengolahan (SBT minus 4,77 persen), Konstruksi (SBT 1,51 persen) dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT minus 0,37 persen).
Hal ini terjadi seiring: (1) moderasi permintaan pasca festive season Natal dan Tahun Baru, (2) meningkatnya inflasi komoditas pangan, (3) faktor seasonal awal tahun terkait proses pengadaan proyek pada sektor konstruksi; serta (4) sikap wait and see investor menjelang Pemilu pada bulan Februari 2024.
"Kapasitas produksi terpakai maupun kondisi keuangan pada triwulan I 2024 menurun. Kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 71,95 persen, relatif lebih rendah dibandingkan 77,83 persen pada triwulan IV 2023," jelasnya.
Penurunan kapasitas produksi disebabkan oleh menurunnya kapasitas utilisasi sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Industri Pengolahan.
Sementara Saldo Bersih (SB) kondisi keuangan tercatat tetap baik sebesar 7,95 persen, meskipun sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya dengan SB sebesar 11,35 persen. Menurunnya kondisi keuangan dunia usaha didorong oleh penurunan akses kredit, kondisi likuiditas maupun kondisi rentabilitas.
Baca juga: Warga Luar Kota Ikut Menyerbu Penukaran Uang Baru di Ponorogo
"Pada triwulan II 2024, responden memprakirakan kegiatan usaha tumbuh dengan SBT sebesar 19,48 persen, meningkat dibandingkan SBT 9,97 persen pada triwulan I 2024," ungkapnya.
Tumbuhnya kegiatan usaha tersebut ditopang oleh kinerja sektor Industri Pengolahan (SBT 1,25 persen), Konstruksi (SBT 7,54 persen), dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,32 persen).
Pertumbuhan ini diprakirakan didorong oleh adanya momen libur Panjang HBKN Idul Fitri serta prakiraan membaiknya kinerja ekspor seiring dengan potensi perbaikan ekonomi mitra dagang domestik dan luar negeri.