Pixel Codejatimnow.com

Pengadaan Alat Kesehatan di Batu Diperiksa BPK dan Polisi

RS Karsa Husada, Kota Batu/Foto: Avirista Midaada/jatimnow.com
RS Karsa Husada, Kota Batu/Foto: Avirista Midaada/jatimnow.com

jatimnow.com - Pengadaan sarana dan alat kesehatan (alkes) di Jawa Timur dipertanyakan. Salah satunya ruang operasi RSU Karsa Husada, Kota Batu. BPK dan kepolisian pun memeriksanya.

Rumah sakit milik Pemrov Jawa Timur ini disebut-sebut menghabiskan duit Rp 25 Miliar hanya untuk dinding ruang operasi. Informasinya, ruang operasi itu berukuran 5 x 6 meter.

Sayangnya Direktur RSU Karsa Husada, dr Tries Anggraini enggan menjelaskan. Ia mengajak reporter jatimnow.com bertemu.

"Kalau terkait itu kita ketemu saja. Tapi setelah saya dari Jakarta," jawab dr Tries Anggraini saat dihubungi jatimnow.com, pukul 14.58 WIB, Rabu (12/12/2018).

Data yang diperoleh jatimnow.com, proyek tersebut tertera ID Paket 14073015. Tanggal lelang 12 Oktober 2018 dengan nama pemenang PT LKH. Nilai pagu Rp 25.000.000.000. Nilai HPS Rp 24.970.000.000, nilai kontrak Rp 24.535.500.000.

Anggaran tersebut untuk modular operating theater. Yang merupakan lapisan dinding ruangan yang biasa dipakai ruang operasi yang bersifat tidak mudah dihinggapi bakteri atau virus sehingga ruangan selalu steril.

Sedangkan terkait alokasi alkes robotik yang sesuai informasi yang diterima bahwa dalam kondisi tak terpakai, ia menyangkal.

Sebaliknya, dr Tries mengaku tak ada masalah. Sayangnya, ia mengaku tak ingat secara pasti berapa nominal yang diangggarkan untuk pengadaan alat robotik tersebut.

"Terkait pengadaan alat robotik itu saya tidak ingat. Kan pengadaannya banyak," ungkapnya.

Baca juga:
Cara Distributor Alkes Perluas Kerjasama dan Jaringan Lewat Health Connect

Dirinya saat ini tengah fokus untuk pertanggungjawaban pekerjaan yang harus dilaporkan di akhir tahun.

"Kami banyak didatangi wartawan dan LSM, waktu dan tenaga kami banyak tersita apalagi ini di akhir tahun banyak pekerjaan. Kecuali kalau di awal tahun, pekerjaan sudah selesai silakan. Akhir tahun begini waktunya mepet sekali," bebernya.

Tries Anggaraini menyatakan seluruh pembangunan dan pengadaan alat kesehatan tersebut sudah melalui prosedural.

"Kalau berkaitan pengadaan Alkesnya tidak ada masalah. Semua sudah diperiksa oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan kepolisian," ujar Tries Anggaraini.

Baca juga:
Terlibat Penipuan Rp16,8 Miliar, Dokter di Tulungagung Divonis 2 Tahun Penjara

Menurutnya, kalau ada temuan yang mencurigakan dirinya mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan masukan kepada rumah sakit.

"Semuanya sudah dilaporkan, data-datanya ada di inspektorat, bisa dicek di sana untuk apa saja. Di situ semuanya sudah ada," tambahnya

Ia menambahkan tak akan menutup-nutupi terkait anggaran yang dialokasikan ke RSU Karsa Husada.

"Semua sudah tidak ada masalah, sudah diperiksa semua oleh BPK seluruh institusi dari rumah sakit. Tidak ada yang ditutupi," lanjutnya.