Pixel Codejatimnow.com

Asyiknya Metik dan Makan Jeruk Sepuasnya di Ponorogo

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Suasana kebun jeruk Segading Agro
Suasana kebun jeruk Segading Agro

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

jatimnow.com - Tak hanya di Jember atau Banyuwangi, ternyata wisata petik buah jeruk sendiri juga ditemukan di Ponorogo.
 
Tepatnya di Segading Agro, Jalan Anjani No 13, Kelurahan Pakunden, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
 
Lokasinya tidak terlalu jauh. Cukup ditengah kota. Atau sekitar 1 km dari alon-alon Ponorogo.
 
Ketika jatimnow.com mencoba berkunjung, ribuan buah jeruk jenis siem langsung menyapa. Setiap batangnya, ada puluhan jeruk yang sudah siap untuk disantap.
 
Tak hanya sendiri, ada beberapa pengunjung di kebun jeruk Seganding Agro. Tujuannya sama, merasakan sensasi makan jeruk di kebun.
 
Kaki terasa tidak capek, walaupun mengelilingi kebun jeruk yang luasannya belasan hektar tersebut. Bahkan semakin lama semakin senang.
Bagaimana tidak? Jika pemilik kebun tidak memungut biaya sepeser pun untuk makan buah jeruk di kebun. Namun untuk yang dibawa pulang, tetap dihitung.
 
"Asyik aja ini banyak banget buahnya. Bisa menikmati buah jeruk sepuasnya. Sensasinya beda dengan beli di pasar," kata Putri Dianiaya, salah satu pengunjung.
 
Jika di pasar, lanjut ia, tidak bisa memakan sepuasnya, di kebun bisa. Pun bisa memilih buah yang manis langsung petik di kebun.
 
Sementara, Intan Kusuma mengatakan, di Ponorogo baru satu ini wisata petik jeruk. Ia pun sudah puas memakan jeruk, juga membawa jeruk untuk orang di rumah.
 
"Ini tadi habis metik jeruk. Ya sekaligus wisata. Saya bareng teman saya. Pengen merasakan jeruk langsung di kebun. Ponorogo baru ini ada kebun jeruk," bebernya.
 
Selain itu, di kebun jeruk juga ada spot selfie. Sehingga bisa makan jeruk sekaligus bernarsis ria karena disediakan.
 
Di sisi lain, pemilik kebun, Mahiful Hadi, mengaku sengaja membuka kebun jeruk untuk umum. Harganya pun cukup terjangkau, bahkan masuk kebun tidak membayar.
 
"Saya free kan. Untuk masuk dan makan di tempat gratis. Tapi kalau dibawa pulang per kilo nya saya hargai Rp 12.000," urainya.
 
Untuk dibawa pulang, jika orangnya datang pada hari Senin atau Kamis, kebetulan puasa akan digratiskan. "Asal pengunjungnya bilang puasa saya kasih gratis 1 kg," katanya.
 
Ia mengatakan, kebunnya biasa dibuka pada bulan Maret. Padahal lazimnya jeruk berbuah pada bulan Juni sampai Agustus. Tiap hari buka mulai pukul 08.00 sampai 17.00.
 
"Karena memang saya menanamnya dahulu. Juga saya setting buahnya duluan. Dengan cara saya sendiri," katanya.
 
Pun sekarang ada spot selfienya. "Yang mau narsis tinggal narsis. Kami juga menyiapkan spot selfienya," pungkasnya.
 
Ia membagi tips bagi pengunjung yang ingin memetik buah jeruk agar mendapat yang manis. Ia mengatakan pilih buah yang matang.
 
"Lihat bagian bawah minimal rata atau cekung ke bawah, mengkilat atau agak kekuningan, dipijat empuk," katanya
 
Ia mengatakan, cara memetiknya, dipegang ranting dan buah jeruk dilipat ke atas. "Pangkal rantingnya tidak ikut. Jadi bisa disimpan," katanya.
 
 
 
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes