Pixel Codejatimnow.com

Kisah di Balik Menjemput dr Bagoes Buron Koruptor P2SEM

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto
Aspidsus Kejati Jatim Didik Farkhan (kiri) mengasihkan kausnya saat menjemput dr Bagoes di Jakarta
Aspidsus Kejati Jatim Didik Farkhan (kiri) mengasihkan kausnya saat menjemput dr Bagoes di Jakarta

jatimnow.com - Pelarian dr Bagoes Soedjito Suryo Soelyodikusomo, terpidana korupsi program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Tahun Anggaran 2008 selama 6 Tahun berakhir di Malaysia.

Dokter yang telah divonis 28 Tahun 6 Bulan di empat pengadilan negeri ini dijebloskan ke Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo. Di balik penangkapan putra mantan pejabat di Pemprov Jatim di salah satu apartemen di Malaysia, menyisakan sebuah kisah yang mengharukan.

"Dia saat ditangkap hanya membawa ponsel dan paspor palsunya saja," kata Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Didik Farkhan Alisyahdi melalui sambungan telepon, Kamis (20/12/2018).

Pada Minggu (26/11/2017), tim kejaksaan bersama Polri, Interpol, KJRI Johor dan Polisi Diraja Malaysia menangkapnya. Saat itu di apartemen terpidana dan saksi kunci korupsi P2SEM ini terdapat istri dan anaknya.

"Informasinya saat itu istrinya dan anaknya juga, " kata Didik, jaksa ganteng asli Bojonegoro ini.

Tim, saat itu lantas beralasan kepada keluarganya jika dr Bagoes akan diperiksa di mapolsek terdekat. Namun, dr Bagoes yang saat itu mengenakan baju putih pun lantas dipulangkan ke Indonesia lewat Batam lalu diterbangkan ke Jakarta dan kemudian ke Surabaya.

"Dia dua hari dia tidak mandi dan ganti pakaian," ungkap Didik.

Saat akan diterbangkan ke Surabaya, Didik yang menjemput dr Bagoes ke Jakarta merasa iba. Didik saat itu teringat jika membawa pakaian di travel bagnya.

"Kaos merah berlogo Ferrari itu saya kasihkan ketika mau terbang ke Surabaya," ungkapnya.

Baca juga:
Ini yang Dilakukan Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes Sebelum Meninggal

Tak hanya itu, Didik juga terenyuh saat dr Bagoes diperiksa setiba di Gedung Kejati Jatim, Surabaya.

"Kata dia sudah tidak punya saudara atau keluarga di Surabaya. Lantas saya suruh mandi di kantor saya, handuk saya pinjamkan," ungkapnya.

Ke mana kerabat dan saudara dr Bagoes? "Bapaknya di Bandung dan ibunya di sebuah tempat gitu katanya," kenang Didik.

Rasa iba kembali datang saat dr Bagoes akan dikirim ke lapas di Porong. Didik kembali memberikan kaos oblong dan celana pendek kepada dr Bagoes.

Dan, menurut Didik, masih banyak cerita pribadi dr Bagoes yang tidak untuk dipublikasikan.

Baca juga:
Penyebab Kematian Terpidana Korupsi P2SEM dr Bagoes di Lapas Porong

Betapa terkejutnya Didik yang mendapat kabar dr Bagoes meninggal dunia di Lapas Porong pada Kamis (20/12/2018) pagi.

"Kaget saya, bagaimanapun saya pernah njemput dia di Jakarta," kata Didik.