Pixel Code jatimnow.com

Banjir Bandang di Jember Terjang 7 Desa, Satu Orang Tewas

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Hafiluddin Ahmad
Petugas gabungan melakukan pertolongan di lokasi banjir bandang di 7 desa di Jember
Petugas gabungan melakukan pertolongan di lokasi banjir bandang di 7 desa di Jember

jatimnow.com - Banjir bandang menerjang 7 desa dari 6 kecamatan di Kabupaten Jember. Banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Satu warga ditemukan dalam keadaan tewas.

Informasi yang dihimpun jatimnow.com menyebut, hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu (22/12/2018) malam hingga Minggu (23/12/2018) dini hari.

7 desa dari 6 kecamatan yang terpapar diantaranya Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Desa Sukorejo dan Petung Kecamatan Bangsalsari. Kemudian Desa Curahlele Kecamatan Balung, Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan, Desa Kasian Kecamatan Puger dan Desa Pemali Kecamatan Ajung.

Sedangkan satu orang yang ditemukan tewas teridentifikasi bernama Imam Gizali, warga Dusun Curahbanteng Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji.

Koordinator Pos SAR Jember Asnawi Suroso mengatakan, hujan yang mengguyur pada Sabtu malam di beberapa wilayah Kabupaten Jember berlangsung cukup lama, sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Baca juga:
Pesan Bupati Jember Fawait untuk ASN dan PNS: Tidak Boleh Ada Pembeda

Korban tewas berdasarkan keterangan saksi, saat korban membuka pompa air pasca-diterpa banjir dan bukan diakibatkan oleh banjir.

"Saat dievakuasi korban dalam kondisi meninggal dunia, diduga tersengat aliran listrik," kata Suroso Minggu (23/12/2018).

Sementara itu, akibat banjar bandang itu, terdapat 1.892 Kepala Keluarga yang terpapar banjir bandang dari 7 desa dari 6 kecamatan tersebut.

Baca juga:
Pengangguran di Jember Makin Tinggi Tiap Tahun, Lulusan SMA/SMK Mendominasi

Jumlah itu, menurutnya, dimungkinkan akan bertambah, sebab di beberapa kecamatan yang terdampak proses pendataan masih belum tuntas.

"Mulai dari BPBD, Basarnas, SAR OPA, Karang Taruna Biting, aparat Kepolisian dan TNI semua di lokasi membantu korban dan proses evakuasi," tandas Suroso.