Pixel Code jatimnow.com

Libur Tahun Baru, Wisatawan di Pacet Disuguhi Kesenian Dayak

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Khilmi Sabikhisma Jane
Kesenian Dayak ditampilkan di Claket Adventure Park, Pacet, Mojokerto untuk menghibur para wisatawan
Kesenian Dayak ditampilkan di Claket Adventure Park, Pacet, Mojokerto untuk menghibur para wisatawan

jatimnow.com - Suasana berbeda nampak di Claket Adventure Park, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebuah panggung dan satu stand yang berdiri di sana, dipenuhi kerajinan tangan seperti gelang dan tas anyaman serta kain tenun rajutan bercorak khas Dayak.

Suasana itu terlihat sejak Senin (31/12/2018) pagi. Berbagai pertunjukan Seni Dayak mulai digelar. Pandangan sejumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata itu, langsung tertuju ke panggung saat alunan alat musik Sape mulai dipetik.

Adalah Aliansi Dayak Kalimantan Bersatu (ADKAB) yang tampil di sana. Saat memetik alat musik Sape, mereka memakai pakaian adat dan aksesoris khas Dayak, sehingga membuat suasana pegunungan menjadi hangat dan teduh. Suasana semakin semarak ketika sepasang penari memperagakan Tarian Enggang khas Dayak dengan lemah gemulai.

Para penunjung kemudian diajak ke panggung dan diajak menari Ledang bersama 6 orang dari Dayak. Belasan orang menari memutar di atas panggung bersamaan.

Erwan S, Sekjend ADKAB mengungkapkan, pagelaran Dayak kali ini merupakan pagelaran pertama yang diadakan di daerah Mojokerto. Bersama lima rekannya, Erwan menyuguhkan beberapa budaya lokal Dayak seperti musik Sape, lagu-lagu daerah, tari dan juga beberapa kerajinan tangan khas Dayak.

“Sebagai selingan kami juga sedikit memunculkan beberapa alat tradisional Dayak agar bisa diketahui oleh masyarakat umum,” jelasnya.

Alat yang mereka pamerkan antara lain mandau, sumpit dan talawang. Selain itu ada pakaian adat Dayak sekaligus pemaparan fungsinya. Penjelasan itu diselingi dengan tari, lagu dengan musik tradisional.

Baca juga:
Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Adventure, Wisata Petualangan di Desa Paspan

"Semua kami tampilkan lewat Pagelaran Seni Dayak Borneo Eksotis di sini,” paparnya.

Seperti dua tarian yang sudah ditampilkan. Erwan menjelaskan bahwa Tari Enggang melambangkan keanggunan dan kegagahan dari seekor burung Enggang. “Filosofinya adalah bahwa begitulah masyarakat Dayak. Ramah tamah, sopan dan suka mengalah,” ungkapnya.

Tari Enggang biasanya digelar dalam upacara-upacara resmi seperti menyambut tamu agung dengan iringan musik Sape. Sedangkan Tari Ledang adalah tari bersama dari kebiasaan masyarakat suku Dayak Kanayat, Iban serta Kalimantan Barat yang digelar sebagai ucapan syukur pasca panen besar.

Tamu-tamu dari suku apa pun, dari mana pun berbaur jadi satu. “Kita menari bersama-sama untuk bersatu dalam satu irama. Ini tadi kita lakukan sebagai ungkapan syukur kita bisa hadir di Claket,” tambahnya.

Baca juga:
Sinopsis Fast & Furious 11: Akhir Perjalanan Keluarga Dominic Toretto

Erwan berharap event seperti itu bisa dijadikan event tahunan. Bisa juga mengundang dari Papua, Aceh atau dari Sulawesi maupun daerah lainnya. “Supaya tambah ramai dan bisa menggambarkan bahwa kita itu bhineka, berbagai macam budaya, suku, bangsa, karakter tapi kita tetap satu,” tegasnya.

Sementara itu, Febriyanti, pengelola Claket Adventure Park Pacet mengungkapkan, acara pagelaran tersebut bertujuan untuk menampilkan seni budaya Indonesia khususnya Dayak, agar generasi muda kenal dan peduli terhadap budaya sendiri.

“Sebab kalau generasi muda kita sendiri tidak mau care, suatu saat budaya akan hilang,” pungkasnya.