Pixel Codejatimnow.com

Videotron di Kantor Walikota Blitar Dibiarkan Mangkrak

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Videotron di kantor Walikota Blitar.
Videotron di kantor Walikota Blitar.

jatimnow.com - Videotron milik Pemerintah Kota Blitar yang berdiri di sebelah timur halaman Kantor Walikota, kondisinya mati dan dibiarkan mangkrak tanpa perbaikan.

Awalnya Videotron tersebut diketahui sering mengalami kerusakan mulai dari lay out gambar yang kurang sempurna, hingga mati total.

"Kita harus tahu kalau itu permasalahan teknis. Kita akan kaji itu. Kalau memang biaya perbaikan lebih besar, ya kita akan ganti yang baru itu. Nanti kalau milih tetep diperbaiki kan nggak maksimal," kata Wakil Walikota Blitar Santoso usai mengikuti apel besar di halaman Kantor Walikota Blitar Senin (26/03/2018).

Dijelaskannya, kebijakan perbaikan maupun penggantian layar Videotron tersebut masih dibahas dan dikaji oleh pemerintah kota Blitar.

Meski belum ada anggaran pasti yang akan digunakan untuk perbaikan, namun ia memastikan tahun 2018 ini, Videotron akan bisa digunakan untuk sarana promosi program pemerintah.

"Insyallah tahun ini sudah, tapi bulannya kapan masih dibahas. Kita tetap berupaya kedepan untuk tetap bisa difungsikan kembali," kata dia.

Baca juga:
2 Kasus Prostitusi Online di Blitar Terungkap, 7 Orang jadi Tersangka

Berdasarkan pantauan jatimnow.com dilapangan, Videotron milik Pemkot Blitar diketahui sudah mangkrak tak terpakai sejak awal tahun 2018. Hingga mendekati akhir Maret ini, kerusakan tersebut tak pernah mendapat perawatan.

Videotron yang berada di selatan alun-alun Kota Blitar tersebut digunakan oleh pemerintah untuk mempublikasikan program pemerintah.

Santoso juga meminta lembaga yang terkait dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kota untuk segera bergerak cepat.

Baca juga:
11 Kotak Amal Ditemukan di Pinggir Sungai Blitar, Kondisi Kosong dan Rusak

"Kalau itu sudah dibahas, budget-nya berapa kita bisa segera tau. Kalau bisa dinas terkait secepatnya memperbaiki biar bisa dipakai kembali," tutupnya.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto