Pixel Codejatimnow.com

Derita Nelayan pada Proyek Reklamasi Pantai Watu Dodol Banyuwangi

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Reklamasi Pantai Watu Dodol di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi
Reklamasi Pantai Watu Dodol di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi

jatimnow.com - Reklamasi di Pantai Watu Dodol di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi menyebabkan puluhan nelayan menjadi korban dan mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Saat ditemui jatimnow.com, Supar (60) nelayan pencari ikan hias di Dusun Selogiri, Desa Bangsring menceritakan sebelum tahun 2012 dalam sehari mampu mendapatkan uang Rp 40 ribu - Rp 60 ribu.

Namun, semenjak ada proyek reklamasi itu, keuntungan dari mencari ikan hias di Pantai Watu Dodol secara tradisional ikut menurun hingga 75 persen.

"Kita menurun dapat rezekinya. Sebelum ada itu (reklamasi, red) tahun 2012 sehari bisa Rp 40 ribu, sekarang gak menentu. Kadang pulang gak bawa hasil," kata Supar di rumahnya, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: 

Menurutnya, hal seperti itu bukan hanya menimpa dirinya. Melainkan, terdapat 30 orang lainnya yang seprofesi dengannya. Seperti Slamet (45) yang rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter dari titik reklamasi tersebut.

"Ya menurun sekali mas pendapatan kami, ada yang mencari ikan hias, budidaya terumbu karang. Di situ itu dari dulu karangnya bagus-bagus tapi hancur setelah ada reklamasi itu," keluh Slamet.

Baca juga:
Protes Reklamasi Watu Dodol Berlanjut, Baliho Penolakan Dipasang

Supar menambahkan, sebelum reklamasi dilakukan oleh pihak pemrakarsa, PT Mas Ami, seluruh warga di RT 02 dan 03 RW 05 Dusun Selogiri, Desa Ketapang pernah diajak kumpulan oleh manajemen.

Namun, kata dia, tidak ada satupun warga yang bersedia menandatangani dan memberikan persetujuan. Tapi faktanya, proyek reklamasi tetap saja dilakukan.

"Sebelum reklamasi kita dikumpulkan di masjid diminta tanda tangan, tapi satupun tidak ada," katanya bernada geram.

Dirinya berharap, pemerintah terkait yaitu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim, untuk melakukan pengawasan dengan seksama. Hal ini kata dia, untuk menjaga kelestarian alam khususnya biota laut.

Baca juga:
Diprotes Warga, Pemkab Hentikan Proyek Reklamasi Pantai di Banyuwangi

"Reklamasi juga merubah arus, dulu kita bisa renang pakai snorkeling dari pinggir sampai jarak 20 meter. Sekarang sulit karena arus ke pinggir semakin besar," kata Supar yang mengaku menjadi nelayan sejak tahun 1985 itu.