Pixel Codejatimnow.com

Pengakuan Penyekap dan Pemerkosa Perempuan di Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Imron (dua dari kanan) tersangka penyekapan dan pemerkosaan saat diinterogasi di Mapolsek Tegalsari, Surabaya
Imron (dua dari kanan) tersangka penyekapan dan pemerkosaan saat diinterogasi di Mapolsek Tegalsari, Surabaya

jatimnow.com - Selama dua hari disekap, IS mengaku dipaksa melayani hubungan seksual oleh kekasihnya sendiri, Imron Ali Rosidi (23).

Perbuatan Imron itu dilakukan selama dua hari yaitu 8-9 Januari 2019 lalu di kamar kosnya di Jalan Kedondong Kidul 2, Tegalsari, Surabaya.

"4 kali," kata pemuda asal Kabupaten Banyuwangi di Mapolsek Tegalsari, Selasa (15/1/2019).

Perempuan yang tinggal di Surabaya, disetubuhi di bawah ancaman pelaku yan mengaku memiliki gambar IS yang sedang tanpa berbusana.

Namun Imron membantah jika gambar bugil tersebut sengaja difoto oleh dirinya. Sebaliknya ia mengaku gambar yang berjumlah belasan justru berasal dari IS.

"15 kali dikirim dia, dianya foto sendiri. Saya simpan (gambar) di HP," katanya.

Baca juga:  Ngeri! Perempuan Surabaya ini Disekap dan Diperkosa Pacarnya

Namun dia mengaku sudah tidak lagi menyimpan gambar bugil dengan alasan sudah hilang dari handphone-nya.

"Sudah hilang," jawabnya.

Selama setahun merajut asmara dengan IS, Imron mengaku sudah sering menggauli IS.

"13 kali," jawabnya.

Baca juga:
Pria di Kediri Ketahuan Hamili Anak Tiri, Nyaris Dihajar Warga

Disebut IS, Imron setiap mengajak 'begituan' selalu mengawali dengan pengancaman foto bugilnya akan disebar.

Namun Imron berusaha berkelit. Ia berdalih keduanya berhubungan atas dasar suka sama suka.

"Saya minta dan dia mau," katanya.

Namun dia tak bisa mengelak saat melarang IS bekerja dan disekap selama dua hari di kamar kosnya. IS mendapat kekerasan.

"Bukan disekap, bukan nggak boleh pulang. Saya suruh off," kata Imron berdalih.

Baca juga:
Penumpang Bandara Juanda Meningkat hingga Identitas Mayat di Bangkalan Terungkap

Keterangan polisi, Imron selalu berbuat kekerasan kepada IS setiap diajak berhubungan. Bahkan rambut IS dipotong secara acak.

"Karena lagi bertengkar," kilahnya.

Setelah kasus tersebut ditangani polisi, Imron pun menyesali perbuatannya.

"Menyesal," katanya lirih.