Pixel Codejatimnow.com

Demam Berdarah Meningkat di Blitar, Satu Warga Meninggal

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : CF Glorian
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti

jatimnow.com - Penyakit demam berdarah mulai terjadi di Kabupaten Blitar. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, tercatat ada 82 warga positif terjangkit demam berdarah di bulan Januari 2019.

Dari 82 kasus, satu diantaranya meninggal dunia terkena demam berdarah. Pasien yang meninggal merupakan warga Sanankulon, Kabupaten Blitar.

"Dari jumlah itu (82 pasien) ada satu yang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti, Rabu (23/01/2019).

Menurutnya, jumlah penderita demam berdarah juga mengalami peningkatan tiga kali lipat. Data di Dinkes mencatat, 28 orang terjangkit pada Januari 2018. Sementara pada Januari 2019 ini, sudah terdapat 82 kasus.

"Data itu masih pada pekan kedua. Kalau sekarang mungkin sudah lebih dan bertambah," ucap Krisna.

Tingginya jumlah penderita DBD ini, kata Krisna, akibat minimnya kesadaran masyarakat menjalankan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Ia menyebut, PSN tidak bisa bila hanya dijalankan secara berkelanjutan.

Baca juga:
Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes

Dinas Kesehatan secara umum juga menggalakkan fogging. Namun begitu, fogging hanya mampu mengurangi populasi nyamuk bukan memberantas jentik.

Kepada masyarakat, Krisna menghimbau, untuk lebih mengintensifkan program PSN di setiap rumah. Termasuk mengenali gejala demam berdarah untuk mengurangi resiko sedini mungkin.

"Kalau ada anggota keluarga yang terkena panas tinggi, langsung dibawa ke tenaga medis atau dokter biar cepat ditangani. Kami juga berharap program PSN juga dijalankan oleh masyarakat," tutup Krisna.

Baca juga:
Sebaran Kasus DBD di Kabupaten Kediri, Ini 3 Wilayah Tertinggi