Pixel Code jatimnow.com

Pria Tewas Meloncat ke Kapal di Pelabuhan Ketapang Disebut Human Error

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Hafiluddin Ahmad
Polisi menyerahkan jasad korban ke keluarga
Polisi menyerahkan jasad korban ke keluarga

jatimnow.com - Tewasnya Putu Sanjaya (37), pria terpeleset saat meloncat ke kapal motor penumpang (KMP) SMS Swakarya di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, disebut murni human error.

Pernyataan itu disampaikan Widodo, Petugas Kesyahbandaran Kalaiklautan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Ketapang.

"Saat dievakuasi itu, korban masih bernafas dan petugas kesehatan ASDP yang menyaksikan," ungkap Widodo di kantornya, Rabu (23/1/2019).

Dari peristiwa itu dirinya menyimpulkan bahwa tewasnya korban merupakan faktor kelalaian korban sendiri. Dan berdasarkan data manifes kapal, korban membawa kendaraan truk Fuso bermuatan semen.

Baca juga:  

Setelah kendaraan tersebut masuk ke dalam kapal, korban ke luar dan tidak izin kepada petugas kapal dan darat. Informasinya, korban ke luar untuk membeli kopi.

Nah, saat kapal bergerak mundur dari dermaga, korban memberi isyarat kepada awak kapal dengan melambaikan tangannya dari darat.

Baca juga:
Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal

Mengetahui hal itu, petugas kapal menginformasikannya kepada nakhoda dan kembali merapat ke dermaga. Tapi korban lari dari dermaga ke arah kapal yang belum sandar sempurna.

"Kata petugas kapal, antara dermaga dan ramp door kapal berjarak sekitar 1 meter lebih dan korban memaksa meloncat hingga akhirnya terpeleset," tambah Widodo.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Penumpang (KP3) Tanjungwangi, AKP Idham Khalid membenarkan pernyataan Widodo tersebut. Dia menyebut, tewasnya korban murni karena faktor human error (kesalahan manusia).

"Benar mas kronologinya, ini musibah. Pihak keluarga juga menerima kejadian ini, termasuk istrinya," tegasnya.

Baca juga:
Pria Jatuh dari Jendela Hotel di Surabaya, Diduga Bunuh Diri

Meski demikian, lanjutnya, keluarga korban nantinya tetap mendapat asuransi atas musibah tersebut.

"Tadi dari pihak perusahaan, pihak kapal telah menyelesaikan administrasi di rumah sakit dan tetap memberikan asuransi kepada keluarga korban," paparnya.

Kini, jasad korban telah diserahkan ke kalurga dan telah dibawa menuju Bali menggunakan ambulan dari RSUD Blambangan di dampingi keluarga.