Pixel Codejatimnow.com

46 Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah, Jatim Belum Nyatakan KLB

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kohar Hari Santoso (kiri)
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kohar Hari Santoso (kiri)

jatimnow.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur belum menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus demam berdarah meski data yang dimiliki terus meningkat.

Dari data Dinkes Jatim sampai 28 Januari 2019, jumlah orang yang terjangkit demam berdarah mencapai 2.660 kasus dengan korban meninggal dunia 46 orang.

Sebelumnya tanggal 15 Januari tercatat 1.032 kasus, 16 Januari 1.086 kasus, 17 Januari 1.226 kasus. Angka itu mulai meningkat tajam mulai tanggal 20 Januari yaitu sebanyak 1.402.

Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso mengakui, jumlah kasus demam berdarah di Jatim lebih tinggi dibandingkan tahun lalu pada periode bulan yang sama.

Baca juga:
Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes

"Meski begitu, di Jatim belum KLB, tapi dibeberapa kabupaten dan kota sudah memenuhi kriteria, seperti Ponorogo, Bojonegoro dan Tulungagung," ungkap Kohar, Selasa (29/1/2019).

Alasannya, lanjut Kohar, belum semua kabupaten dan kota memenuhi kriteria KLB. Selain itu, untuk menyanggah agar demam berdarah tidak terjadi, pihaknya fokus pada penanganan di setiap kota yang belum terjangkit.

Baca juga:
Sebaran Kasus DBD di Kabupaten Kediri, Ini 3 Wilayah Tertinggi

"Kita akan fokuskan penanganan terhadap kabupaten dan kota itu. Kami juga mengimbau kepada masyarakat dan petugas medis agar gencar melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Meningkatkan kewaspadaan setiap petugas medis terhadap pasien dengan gejala demam berdarah," papar Kohar.

Olehnya, masyarakat juga diimbau segera memeriksakan diri ke dokter, rumah sakit atau puskesmas jika mengalami demam.