Pixel Codejatimnow.com

Kisah Maulana, Anak Peternak Bebek yang Bercita-cita Jadi Polisi

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Bripda Maulana bersama keluarganya usai menjalani Sekolah Polisi Negara (SPN).
Bripda Maulana bersama keluarganya usai menjalani Sekolah Polisi Negara (SPN).

jatimnow.com - Bripda Maulana Tri Candra (20), Bintara Polisi kelahiran 14 Maret 1998 tersebut, memiliki segudang cerita sebelum diterima masuk institusi kepolisian.

Pemuda warga Desa Kerjen Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar tersebut berhasil masuk institusi kepolisian meski orang tuanya hanya seorang peternak bebek.

Menjadi anggota polisi negara, merupakan impian Maulana sejak kecil. Sebelum berhasil masuk Polri, Maulana mengaku sempat mendaftar sebanyak dua kali. Pada pendaftaran pertama tahun 2016, ia gagal pada tahap pantauan akhir (pantukir) daerah.

"Pendaftaran pertama gagal. Kemudian coba lagi di pembukaan berikutnya. Alhamdulillah berhasil masuk. Sejak Senin (26/03/2018) kemarin saya aktif berdinas dan ditempatkan di Mapolres Blitar Kota. Masuk Satsabhara," kata dia di Mapolres Blitar Kota Kamis (29/03/2018).

Bripda Maulana bukan anak konglomerat maupun anak pejabat. Ia adalah anggota polisi yang berasal dari keluarga sederhana.

Ayahnya Indarwanto (53) merupakan seorang peternak bebek petelur yang jumlahnya hanya 500 ekor. Sedangkan ibunya Endang Kalimawati (55) merupakan seorang ibu rumah tangga.

Awalnya dia sempat ragu untuk mendaftar anggota Polisi, karena khawatir biaya untuk mendaftar anggota polisi besar.

Maulana sadar orangtuanya tidak akan sanggup mengeluarkan uang jumlah besar. Tetapi, tekad Maulana mendaftar menjadi anggota polisi sudah bulat.

Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi

"Bapak saya selalu bilang, kalau berani ya langsung nekat saja. Kalau sudah nekat ya udah jangan harapkan yang lainnya. Makanya saya niat ingsun daftar polisi waktu itu. Dan Alhamdulillah keterima tanpa uang sepeserpun," terang dia.

Ia mengaku, uang yang dia keluarkan hanya untuk kebutuhan dirinya selama masa seleksi berlangsung. Uang yang dia miliki didapat dari hasil menjual telur bebek dirumahnya. Uang itu ia gunakan untuk membeli makan hingga menyewa rumah kos.

Diceritakannya, Bripda Maulana merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Kakak pertamanya Mahendra Wicaksono diadopsi oleh pakdhe'nya sehingga dirumah, tinggal 3 bersaudara saja.

Kakak keduanya Meddy Sukmawani, juga berhasil menjadi anggota polisi berpangkat Bripda yang berdinas di Jakarta. Sedangkan adiknya kini masih bersekolah kelas IX.

Baca juga:
Melukis dengan Ampas Kopi Jadi Cara Healing Terbaik Polisi di Kediri ini

"Ayah saya peduli sama anak-anaknya. Dia nggak mau kalau anaknya susah kaya bapaknya. Dia pengen anaknya sukses makanya disiplin dan kerja keras selalu dipraktekkan ke kami," tuturnya.

Sambil menunjukan fotonya usai dinyatakan lulus di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, ia menambahkan dalam mewujudkan mimpinya, sang ayah selalu mengatakan untuk tidak ragu mewujudkan.

"Ayah selalu berpesan agar anak-anaknya tidak minder mewujudkan cita-cita meski dengan kondisi apapun," katanya mengulang pesan ayahnya.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto