Pixel Code jatimnow.com

Dilelang, Gedung Eks Pasar Legi Songgolangit Ponorogo Laku Rp 759 Juta

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Proses lelang bangunan eks Pasar Legi Songgolangit di di Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, Ponorogo
Proses lelang bangunan eks Pasar Legi Songgolangit di di Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, Ponorogo

jatimnow.com - Pemkab Ponorogo melelang bangunan eks Pasar Legi Songgolangit yang terbakar setahun lalu. Bangunan itupun terjual Rp 759 juta.

Setelah didapatkan pemenang lelang tersebut, pembongkaran akan segera dilakukan. Sebab rencananya, pemerintah pusat akan membangun kembali Pasar Legi Songgolangit itu.

"Kami berharap pada Februari ini bisa selesai pembongkarannya. Karena lelang pembangunan Pasar Legi baru sudah akan dimulai pemerintah pusat," kata Kepala BPPKAD Kabupaten Ponorogo Bambang Tri Wahono, Rabu (30/1/2019).

Lelang itu digelar di Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, Ponorogo yang diikuti 140 perusahaan dan perorangan.

Bambang menerangkan, hasil appresial gedung eks Pasar Legi Songgolangit dengan luas 8.652 meterpersegi itu sekitar Rp 900 juta. Setelah dilakukan proses lelang, Andika Pratama memenangi lelang tersebut dengan nilai Rp 759 juta.

Baca juga:
BPPKAD Pemkab Ponorogo Lelang Kendaraan Dinas Tak Layak Pakai, Minat?

"Material Pasar Legi banyak yang bernilai jual seperti rangka-rangka besi. Itu saja sudah berapa. Belum termasuk material lainnya," tuturnya.

Setelah ditetapkan pemenang lelang, pihaknya memberikan waktu lima hari kepada pemenang lelang asal Solo itu untuk menuntaskan pembayaran lelang.

Usai pembayaran, lanjut Bambang, pihaknya akan menerbitkan surat perintah kerja pembongkaran (SPKP) sebagai dasar pemenang lelang untuk merobohkan Pasar Legi Songgolangit. Dan syarat lainnya, pembongkaran dapat dituntaskan pada Februari 2019 hingga nol persen alias rata tanah.

Baca juga:
Lelang Kendaraan Dinas, Pemkab Tulungagung Hanya Sisakan 3 Unit Mobil

"Jangka waktunya 45 hari," tegasnya.

Sementara itu, Andika sang pemenang lelang menyebut, meski harus mengeluarkan biaya Rp 759 juta, dirinya memperkirakan akan tetap mendapatkan keuntungan.