Pixel Codejatimnow.com

Surabaya Barat Dikepung Banjir, Satu Orang Dikabarkan Tenggelam

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Salah satu warga yang rumahnya terdampak banjir di Lidah Wetan Gang 1, Surabaya (Foto: Herry Lentho)
Salah satu warga yang rumahnya terdampak banjir di Lidah Wetan Gang 1, Surabaya (Foto: Herry Lentho)

jatimnow.com - Wilayah barat Kota Surabaya dikepung banjir saat hujan deras mengguyur wilayah itu sekitar dua jam, Kamis (31/1/2019). Bersamaan dengan itu, satu orang dikabarkan tenggelam di kawasan perumahan elit Citraland.

"Tadi juga ada informasi anak tenggelam di Citraland itu. Masih meluncur tim untuk memastikan datanya seperti apa. Tim meluncur, kronoligisnya belum dapat, cuma dapat info dari Kasatgas ada anak tenggelam," jelas Eddy Christijanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya.

Sementara itu, sebelumnya diketahui jika hingga pukul 18.49 Wib, kawasan Lidah Wetan, Lontar, Lidah Kulon, Lakarsantri dan Citraland disebut tergenang air dengan ketinggian cukup parah. Selain itu, kawasan Tanjungsari, Sukomanunggal, Simo dan Darmo Satelit juga tergenang.

Baca juga:  Hujan Deras Sekitar Dua Jam, Surabaya Barat Dikepung Banjir

Saat dikonfirmasi terkait titik-titik banjir itu, Eddy mengatakan jika pihaknya memang telah mendapatkan laporan banjir di kawasan Surabaya Barat itu. Timnya juga tengah melakukan pengecekan di lokasi.

"Citraland? Iya masih kita cek di lokasi. Tim saya meluncur kesana," tambahnya.

Baca juga:
Tim SAR Susur Sungai Kedak, Cari Lansia yang Hilang Akibat Banjir Kota Kediri

Sebelumnya, Herry Lentho, salah satu warga Lidah Wetan Gang 1, Surabaya membenarkan jika kampungnya menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir itu.

"Banjir terjadi mulai pukul 17.00 Wib tadi," terang Herry kepada jatimnow.com.

Herry menyebut, ketinggian air di kampungnya itu paling tinggi sekitar pusar orang dewasa.

Baca juga:
Curhat Warga Ngampel Kota Kediri yang Rumahnya Masih Terendam Banjir 1 Meter

"Lidah Wetan Gang 1 kampung saya ini wilayahnya paling tinggi di sini. Bisa dibayangkan kalau wilayah selatan Lidah yang posisinya rendah," bebernya.

Menurutnya, setiap tahunnya pada musim hujan, banjir parah bisa terjadi hingga tiga kali. Namun kali ini, banjir terparah yang dirasakannya.

"Ini baru pertama kali di tahun ini. Air sampai masuk ke bagian dapur rumah," tambah Afi, warga Tanjungsari dihubungi jatimnow.com secara terpisah.