Pixel Codejatimnow.com

Mencurigakan, Imigrasi Blitar Tangguhkan 23 Paspor Tujuan Arab Saudi

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Suasana pelayanan Kantor Imigrasi Kelas II Blitar.
Suasana pelayanan Kantor Imigrasi Kelas II Blitar.

jatimnow.com - Meningkatnya permohonan penerbitan paspor di wailayah Blitar dengan tujuan Saudi Arabia, membuat Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Blitar ekstra ketat dalam pengawasan.

Hal ini dilakukan untuk mencegah berbagai tindak penyalah gunaan paspor.

Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Blitar, Muhammad Akram mengatakan, diperketatnya pemberian ijin paspor tersebut, untuk meminimalisir berbagai penyalahgunaannya. Dalam hal ini Akram menyebutkan perdagangan manusia, maupun yang sempat ramai dibicarakan, yakni ISIS.

"Ntar pamitnya berangkat umroh tapi nggak pulang. Kan repot," ujar Akram, Jumat (30/3/2018).

Lebih lanjut, Akram mengatakan, secara teknis pihaknya memperketat pada sesi wawancara. Dan tak segan-segan menangguhkan permohonan, jika yang bersangkutan dianggap mencurigakan.

" Makanya disesi wawancara itu, petugas kami harus jeli," imbuhnya.

Pengetatan permohonan paspor di wilayah Blitar ini membuahkan hasil. Tercatat sebanyak 23 pemohon pada triwulan awal ditangguhkan oleh Kantor Imigrasi Blitar.

Baca juga:
Gagal Berangkatkan Umroh, Dirut Travel PT Arofah Mina jadi Tersangka

"Di triwulan awal ini, ada 23 yang kita tangguhkan sementara karena mencurigakan," tegasnya.

Saat ini, jumlah pemohon paspor dengan tujuan Arab Saudi terus meningkat. Berdasar data yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, jumlah pemohon paspor untuk umroh meningkat menjadi 40 persen perhari.

"Tahun ini (2018) banyak. Dari sekitar 100 pemohon dalam sehari, 40 orang mengajukan untuk kebutuhan umroh. Pada tahun 2017, jumlah pengurus paspor untuk keperluan umroh itu sekitar 25 sampai 30an persen dalam sehari," imbuhnya.

Baca juga:
478 CJH di Sumenep Tarik Dana Haji, Ini Penyebabnya

Berdasar Keterangan Akram, meningkatnya paspor umroh tersebut dikarenakan lamanya daftar tunggu untuk ibadah haji.

"kalau haji kan lama, masyarakat lebih memilih untuk umroh," pungkasnya.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto