Pixel Codejatimnow.com

Produk Mackerel Diduga Mengandung Cacing Menghilang di Ponorogo

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
ilustrasi/net
ilustrasi/net
jatimnow.com - Produk ikan kalengan mackerel yang diduga mengandung cacing sudah tidak ada di Ponorogo. Padahal Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perdakum) Kabupaten Ponorogo belum menariknya dari lapangan.
 
Pantauan jatimnow.com di lapangan, untuk produk kalengan mackerel di Pasar Songgolangit sudah tidak ada. Rata-rata para pedagang mengaku tidak menjualnya kembali.
 
"Kan ada isu itu ada cacingnya. Kami hanya jual kalengan yang sarden. Untuk mackerel memang tidak laku jika di pasar," kata Ayu Diah salah satu pedagang di Pasar Songgolangit.
 
Hilangnya produk kalengan ikan mackerel juga terjadi di toko waralaba seperti Alfamart dan Indomaret di Ponorogo. Hanya produk kalengan sarden masih ada.
 
Sama halnya dengan Hypermart, produk kalengan mackerel juga menghilang. Ada banyak jenis kalengan dipampang di rak, namun tidak ditemukan produk makarel.
 
Sementara, Kepala Dinas Perdakum Kabupaten Ponorogo, Addin Andana Warih, menjelaskan, untuk penarikan sebenarnya baru direncakan Minggu depan.
 
"Baru Minggu depan. Sehingga saya tidak tahu masih ada produknya di lapangan atau tidak," kata Addin ketika dikonfirmasi.
 
Ia mengatakan, masih menunggu surat balasan dari Perlindungan Konsumen yang berwenang untuk menarik barang. Ia mengatakan jika sesuai tupoksi memang monitoring ke pertokoan, swalayan maupun pasar.
 
"Minggu depan sekaligus kami sidak jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Agar harganya juga stabil. Jadi tidak hanya penarikan mackearel saja," pungkasnya.
 
Untuk sekedar diketahui, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jatim di Surabaya, mengamankan 7 produk makanan olahan ikan makarel yang mengandung cacing parasit. Satu diantarannya produksi luar negeri.

 

Supari Kepala BBPOM Jatim mengungkapkan, sejak BBPOM RI menemukan kasus serupa, pihaknya langsung melakukan pengambilan 20 sample makanan mackerel kemasan kaleng yang dijual di pasar modern maupun tradisional di Jatim. Serta langsung melakukan pengujian laboratorium.

"Dari hasil 20 kemasan yang dilakukan uji lab, ditemukan 7 kemasan yang positif mengandung cacing parasit, yang berasal dari ikan makarel," tuturnya, Kamis (29/3/2018)

Ia mengatakan, mayoritas adalah produk lokal Jatim, dan satu diantaranya merupakan prosuksi luar makanan Korea.

"Bahkan ada yang satu merk dengan tiga rasa kemasan mengadung seluruhnya cacing parasit," paparnya.

Ia menjelaskan, selain melaporkan hasil temuannya kepada BBPOM pusat, pihaknya juga mengambil tindakan dengan cara, menarik seluruh produk makanan mackerel kemasan kaleng yang ditengarai mengadung cacing parasit.

Baca juga:
Pentingnya Lihat Riwayat Lahir Anak Penderita Gagal Ginjal Akut

"Cacing parasit, merupakan cacing yang menyerang ikan yang berada di laut dan ditularkan melalui tinja di insangnya. Oleh karena kemarin kita sudah ambil dan uji lab mackerel dari pasar tradisonal amupun moderen yang ada di Jombang, Mojokerto dan Surabaya," jelasnya.

Ia menambahkan, upaya yang dilakukan itu sebagai cara untuk mengantisipasi dan meredam agar masyarakat tidak resah.

"Meski belum ada dampak negatif cacing parasit, namun beredarnya hal tersebut membuat warga resah.Untuk itu, kami selalu  tanggap dan terjun ke lapangan serta segera mengambil tindakan," pungkasnya.

Baca juga:
BPOM Resmi Izinkan 7 Obat dan Ivermectin untuk Terapi Covid-19

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Erwin Yohanes