jatimnow.com – Usai melakukan otopsi atas kematian ibu rumah tangga, Ismiyati di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono, pihak Sat Reskrim Polres Ponorogo dan Polsek Ponorogo melakukan pemanggilan beberapa saksi.
"Kami memanggil beberapa saksi. Untuk menguatkan hasil otopsi tadi malam," kata KBO Sat Reskrim Polres Ponorogo, Ipda Hariyadi kepada jatimnow.com, Sabtu (16/2/2019).
Perwira dengan pangkat satu balok di pundak ini melanjutkan pihaknya telah memanggil lima saksi. Saksi tersebut adalah kedua anak dari Ismiyati yakni Fendi Dianto dan Rian. Kemudian adik dari korban Suryatin serta suami korban Eko Purwanto dan terakhir tetangga korban.
"Suami korban juga kami panggil. Semula hanya empat saksi saja tanpa suaminya," ujarnya.
Baca juga:
- Diduga Depresi, Seorang Ibu di Ponorogo Tewas Bunuh Diri
- Otopsi Jenazah Ibu Bunuh Diri di Ponorogo, Polisi: Ada Kejanggalan
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Maryoko, mengatakan ada keterangan agak ganjil dari dua saksi. Yaitu Fendi Dianto, si putra bungsu yang mengatakan saat kejadian pintu kamar terkunci dari dalam sehingga untuk membukanya perlu didobrak.
"Itu keterangan dari putra bungsu yang dikenal paling sayang kepada ibunya," sambung mantan Kasat Reskrim Polres Ngawi ini.
Baca juga:
Marak Bunuh Diri di Surabaya, Waspadai Gejala Ini Rek!
Sementara itu, keterangan dari Suryatin, adik IS berbeda. Setelah datang dan mendapati Fendi tidur, dia membangunkannya. Keduanya mengecek kamar IS. Waktu itu, pintu kamar tidak terkunci. Melainkan terbuka sedikit.
"Terbuka sedikit, dan terganjal tubuh IS yang sudah tergeletak di kamar," terangnya.
Kematian Ismiyati warga Kelurahan Jingglong, Kecamatan/ Kabupaten Ponorogo tewas pada, Kamis (14/2) lalu diduga tidak sepenuhnya bunuh diri. Pasalnya pihak kepolisian melihat luka pada leher ibu dua orang anak tersebut janggal.
Baca juga:
Pria Terjun dari Balkon Hotel di Surabaya, Teriak Selamat Tinggal
Polsek Ponorogo dan Sat Reskrim Polres Ponorogo telah mendatangkan tim forensik dari Rumah Sakit Umum (RSU) Bhayangkara untuk melakukan otopsi, Jumat (15/2) malam.