Pixel Codejatimnow.com

'Staf Kementerian Setneg RI' Pernah Menyusup di Konferensi PBB

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Erwin Yohanes
Gandhi Pradikta saat menyusup di acara Konferensi PBB di Kota Surabaya, 25-27 Juli 2016 silam.
Gandhi Pradikta saat menyusup di acara Konferensi PBB di Kota Surabaya, 25-27 Juli 2016 silam.

Baca juga:
Pejabat Setneg dan Administrasi Negara Belajar Inovasi di Banyuwangi

jatimnow.com - Setelah ditangkap dan diperiksa intensif oleh penyidik, track record Gandhi Pradikta sedikit demi sedikit mulai terbongkar.
 
Staf Kementerian Setneg RI gadungan ini, ternyata pernah menyusup dan menipu di acara Konferensi PBB yang digelar di Surabaya pada 25-26 Juli 2016 silam. Bagaimana kisahnya? 
 
Ulah Gandhi itu diceritakan oleh Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Zainul Abidin. Saat itu, Abidin memang sedang bertugas di Hotel Mercure, tempat The Third Sesion of The Preparatory Committee of the Habitat III Conferencedi PBB digelar. Saat itu, ada 193 negara yang hadir. 
 
"Saya ingat betul, ada WNA Rwanda mendatangi Mapolsek (Tegalsari) dan membuat pengaduan (bukan laporan). Dia mengaku telah ditipu oleh pria yang mengaku sebagai Staf Setneg RI," tutur Abidin kepada jatimnow.com, Sabtu (31/3/2018). 
 
Dalam ceritanya, pejabat setingkat menteri di Rwanda itu mengatakan, jika pria itu mengaku bernama Gandhi Pradikta. Pada saat 26 Juli 2016 silam itu, pejabat Rwanda diajak berkenalan oleh Gandhi di acara konferensi. Karena ID Card palsu Gandhi itu, pejabat pria Rwanda akhirnya mengikuti ajakan Ghandi. 
 
 
"Saya lupa nama pejabat Rwanda itu. Tapi yang pasti, dia mengadu telah ditipu oleh Gandhi. Gandhi yang berjanji akan membayar semua tagihan cafe dan bar, ternyata kabur. Sehingga biayanya ditanggung oleh pejabat itu," papar Abidin. 
 
Meski nilai kerugian pejabat Rwanda saat itu hanya sekitar Rp 5 Juta. Tapi nilai tersebut sangat besar jika di-kurs-kan mata uang Rwanda.
 
"Tapi pejabat itu hanya ingin mengadu dan tidak ingin melapor. Dia hanya minta dipertemukan dengan Gandhi," imbuh Abidin. 
 
Setelah itu, Abidin dan pejabat Rwanda bersama stafnya, akhirnya menuju Hotel Bekisar tempat Gandhi menginap. Setelah bertemu, sang pejabat Rwanda itu memaafkan perilaku Gandhi.
 
Namun, Abidin tetap saja mencatat nama dan tempat tinggal Gandhi. Saat itu, Ghandi menunjukkan ID Card Setneg RI dan mengaku tinggal di Jalan Veteran No 17-18, Jakarta Pusat. 
 
"Dia (Gandhi, red) memang parlente penampilannya. Seperti pejabat begitu memang. Bicaranya juga sudah mahir. Dan seingat saya, bahasa inggris-nya juga lancar sekali," tutup Abidin.
 
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes