Pixel Codejatimnow.com

Sambut HUT, Pemkot Blitar Wajibkan Pakaian Adat Jawa

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Peserta upacara peringatan HUT Kota Blitar mengenakan pakaian adat Jawa.
Peserta upacara peringatan HUT Kota Blitar mengenakan pakaian adat Jawa.

jatimnow.com - Tepat hari ini, Minggu, (01/04/2018), Kota Blitar memperingati Hari Ulang Tahun yang ke 112. Beberapa rentetan agenda kegiatan sudah disiapkan Pemkot Blitar, mulai dari upacara jadulan, karnaval, bazar jadul hingga lomba tradisional.

Rentetan agenda dalam rangka HUT Kota Blitar ke 112 dibuka dengan upacara jadulan yang dilakukan di alun-alun Kota Blitar.

Upacara itu diikuti oleh ratusan ASN Pemkot Blitar, Pelajar, TNI dan Polri serta institusi lainnya termasuk forkopimda. Semua peserta yang mengikuti upacara tersebut menggunakan pakaian jaman kemerdekaan.

"Kata pak Wali (Walikota), pakaian jadul ini sebagai bentuk implementasi atas tri sakti Bung Karno yang salah satunya berbunyi berkepribadian secara sosial dan budaya," kata Wakil Walikota Blitar Santoso mengulangi sambutan Walikota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar, Minggu (01/04/2018).

Lebih jauh Santoso mengatakan, penggunaan pakaian jadul tersebut juga merupakan salah satu wujud pemerintah mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat.

Baca juga:
Pengeroyok Santri di Blitar Tak Ditahan, Keluarga Korban Datangi Kejari

Pakaian wajib jadul ini tak hanya dilakukan pada hari ini saja. Selama sepekan terhitung mulai Senin (02/04/2018) esok hingga Sabtu (07/04/2018) seluruh instansi dan lembaga pemerintahan serta kompleks pertokoan diwajibkan menggunakan pakaian jadul.

"Termasuk tempat karaoke, Bank. Pokoknya semuanya memang kita wajibkan untuk pakai pakaian jadul biar suasana Jawa itu terasa. Ini merupakan wujud nguri-uri Budoyo Jawi," terang Santoso.

Ia menambahkan, bila tak dijaga, kearifan lokal masyarakat Jawa bakal hilang seiring berjalannya waktu yang diperparah dengan teknologi yang semakin modern.

Baca juga:
Bapak - Anak di Blitar Tewas usai Hirup Gas Beracun dari Mesin Diesel

"Makanya kita berusaha untuk mempertahankan budaya Indonesia ini agar tak tergerus oleh perkembangan jaman," pungkasnya.

Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto