Pixel Code jatimnow.com

BBJT Gelar Pelatihan Penulisan Kritik Sastra Pesantren di Situbondo

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Jajeli Rois
Pelatihan penulisan kritik sastra pesantren di Universitas Ibrahimy Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo.
Pelatihan penulisan kritik sastra pesantren di Universitas Ibrahimy Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo.

jatimnow.com - Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) menggelar pelatihan penulisan kritik sastra pesantren di Universitas Ibrahimy Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo.

Acara yang digelar selama dua hari pada 20-21 Februari 2019 di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo tersebut, para peserta terdiri dari penggiat komunitas sastra pesantren, mulai dari dosen, guru, santri putera dan santri puteri.

Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Mustakim mengatakan bahwa acara pelatihan penulisan itu adalah program Bimtek Komunitas Baca yang dikhususkan untuk komunitas baca di pesantren.

"Komunitas baca di Jawa Timur sangat beragam. Salah satunya adalah pesantren. Di pesantren, penulisan sastra memiliki kekhasan, kekuatan, dan mencerminkan nilai-nilai pembentukan karakter," tutur Mustakim, Kamis (21/2/2019).

Pihak Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo menyambut antusias pelaksanaan kegiatan tersebut. Bahkan, muncul guyonan bila peserta tidak dibatasi, semua santri mau ikut acara tersebut. Dari 50 peserta yang ditentukan, yang ikut sampai 80 orang.

"Kami melihat bahwa acara ini serius dan penting, karena dekat dengan kehidupan dan dapat sebagai media penyampai kebenaran dengan indah," kata Prof Dr Yasid, Rektor Universitas Ibrahimy yang mewakili pihak pesantren.

Ketua panitia Mashuri mengatakan diadakannya acara di PP. Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo karena pesantren tersebut sangat lekat dengan hal-ihwal sastrawi dalam sejarahnya.

Selain pengasuhnya, para santri aktif bersastra hingga kini. Bahkan, sebuah sanggarnya, Sanggar Cermin, pernah menerima perhargaan komunitas sastra terbaik dari Balai Bahasa Jawa Timur, beberapa tahun lalu.

Baca juga:
400 Pelajar Ikuti Festival Sastra Banyuwangi

"Beberapa pesantren di Jawa Timur memiliki gairah kesusastraan yang menggembirakan. Adapun pesantren Sukorejo memiliki kedekatan khusus dengan sastra, mulai dari Kiai As'ad hingga pengasuh kini, yaitu Kiai Azaim. Termasuk diadakannya Muktamar Sastra tahun 2018 lalu, di sana," kata Mashuri.

Sementara itu, pelatihan kali ini difokuskan pada penulisan kritik sastra dengan pertimbangan bahwa kritik sastra masih sangat kurang dalam ekosistem sastra pesantren.

Kritik sastra yang dimaksudkan adakah kritik puisi karena kecenderungan sastra pesantren berbentuk puisi, yang memang menyatu dalam sistem pendidikan di pesantren dalam keseharian.

Sebagai narasumber dalam bimtek tersebut terdiri atas kalangan sastrawan, bahasawan dan ahli sastra. Di antaranya adalah Tengsoe Tjahyono (Unesa), Akhmad Taufiq (Unej), Indra Tjahyadi (Unair/DKJT), dan Hero Patrianto (Balai Bahasa Jawa Timur).

Baca juga:
Banyuwangi Kembangkan Potensi Menulis Melalui Festival Sastra

Materinya adalah teori dan pengertian puisi, macam-macam kritik sastra/puisi, kiat-kiat penulisan kritik sastra/puisi, dan strategi penyuntingan dan pendayagunaan bahasa. Materi tersebut disesuaikan dengan potensi peserta.

"Pondok pesantren ini memiliki potensi besar dalam dunia penulisan. Para pesertanya memiliki kesadaran sastra tinggi. Acara ini tepat dan menarik, apalagi fokusnya adalah kritik sastra yang selama ini langka dalam jagat sastra," kata Tengsoe Tjahyono.