Pixel Codejatimnow.com

Diduga Tercemar Limbah, Air Sungai Gembolo Mojokerto Berminyak

Editor : Narendra Bakrie  
Sungai Gembolo di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto tercemar
Sungai Gembolo di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto tercemar

jatimnow.com - Air Sungai Gembolo di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto mendadak berubah warna dan berminyak. Kondisi air sungai itu diduga akibat tercemar limbah.

Informasi yang didapat jatimnow.com menyebut, perubahan warna air dan berminyak ini sudah terjadi sejak lima hari terakhir. Warga sekitar sungai merasa terganggu dengan tercemarnya sungai tersebut.

Pantauan jatimnow.com di lokasi, air sungai itu berwarna coklat pekat dan tampak jelas gumpalan-gumpalam minyak. Limbah yang mencemari Sungai Gembolo itu dikawatirkan akan merusak ekosistem sungai.

Imam Syafi'i (32) salah satu warga setempat mengatakan, dirinya dan warga lainnya sangat terganggu dengan kondisi sungai yang tercemar.

"Gak tahu kenapa airnya berminyak mas. Sudah lima hari lalu, padahal sebelumnya, meski kotor gak sepekat ini," bebernya, Senin (04/03/2019).

Bau air sungai, lanjut Imam, seperti ada bau karat besi dan ditakutkan akan mengganggu kesehatan. Sebab warga sekitar biasanya mencuci di sungai tersebut. Namun saat ini warga tidak berani mencuci karena takut.

Baca juga:
Air Sungai Mendadak Berubah Jadi Merah Gegerkan Warga di Pamekasan

"Sekarang paling parah, kami sudah mengadu ke Bu Polo (Kepada Dusun). Sudah ambil sampel air tapi hingga saat ini belum ada tindaklanjut," tegasnya.

Warga menduga, air Sungai Gembolo terkontaminasi limbah pabrik yang ada dekat dengan sungai. Bahkan, pada saat kondisi cuaca panas, air Sungai Gembolo terkadang mengeluarkan busa.

Harapan warga sekitar, pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto segera menindaklanjuti keluhan warga.

Baca juga:
Sungai di Pasuruan Tercemar Limbah Perusahaan, Warga Geruduk DLH

"Pemerintah dan instansi terkait harus menguji pencemaran ini. Kalau benar terbukti melanggar aturan harus ditindak tegas," tandas Imam.

 

Reporter: Achmad Supriyadi