Pixel Codejatimnow.com

Kurir Sabu yang Ditembak Mati Tangan Kanan Bandar Narkoba di Jakarta

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Jasad Yoyok Priyanto, kurir sabu yang ditembak mati Polda Jatim saat berada di RS Bhayangkara di Surabaya
Jasad Yoyok Priyanto, kurir sabu yang ditembak mati Polda Jatim saat berada di RS Bhayangkara di Surabaya

jatimnow.com - Yoyok Priyanto, kurir sabu yang ditembak mati Ditresnarkoba Polda Jatim mempunyai peran yang cukup vital dalam jaringan narkoba Malaysia-Indonesia. Dari catatan kepolisian, pria 36 tahun asal Sidoarjo itu sudah satu tahun lebih bekerja di bawa perintah KIM, bandar besar asal Jakarta.

"Jadi, yang bersangkutan (KIM) ini tidak hanya mengirim barang (sabu) sendiri, melainkan juga sering memerintahkan sejumlah orang untuk mengirim," terang Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (11/3/2019).

Dari penelusuran Ditresnarkoba Polda Jatim, lanjut Barung, Yoyok sudah satu tahun lebih menjadi kurir dan bekerja atas perintah langsung dari bandar besar di Jakarta berinisial KIM yang saat ini masih diburu.

"Yang bersangkutan merupakan orang kepercayaan bandar besar asal Jakarta itu," tegas Barung.

Hasil sementara digital forensik di handphone Yoyok, dia tidak hanya sekali ini mengirim sabu ke penerima. Dalam satu terakhir tercatat sudah puluhan kali mengambil sabu dari KIM di Jakarta untuk dikirim ke penerima di Surabaya dan Madura serta kota-kota lain di Jawa Timur.

Baca juga:  

"Untuk pengiriman sabu 5 kg kali ini, dia mendapat upah Rp 30 juta setiap kilogram," beber Barung.

Baca juga:
Sindikat Pencuri Kabel Telkom asal Lampung Dibekuk, 1 Pelaku Tertembak Mati

Sabu yang diambil Yoyok dari KIM di Jakarta itu merupakan sabu dari Malaysia yang dikirim ke Jakarta melalui jalur laut. Setelah sampai di Jakarta, oleh Yoyok, sabu itu didistribusikannya ke sejumlah pemesan di Jawa Timur melalui jalu darat.

Sementara itu, Wadirresnarkoba Polda Jatim AKBP Teddy Suhendyawan Syarif menjelaskan bahwa digagalkannya pengiriman sabu 5 kilogram itu diperkirakan bisa menyelamatkan sebanyak 5 ribu jiwa.

"Kalau dikalkulasi, sebanyak 5 ribu jiwa manusia terselamatkan dari peredaran sabu 5 kg itu," tambah Teddy.

Baca juga:
Prajurit TNI Tembak Mati Dua Teroris Anggota MIT Poso

Sebelumnya, Teddy disergap di sebuah SPBU di Kebomas, Gresik. Setelah itu, ia dikeler ke Stasiun Gubeng Surabaya untuk bertemu Evo, penerima sabu 5 kg tersebut, tapi upaya itu gagal.

Setelah gagal di Stasiun Gubeng, Tim Ditresnarkoba Polda Jatim kemudian mengeler Yoyok ke Dusun Lauk, Kecamatan Labang, Bangkalan, Madura. Di kampung inilah, sekitar pukul 22.30 Wib, Minggu (10/3/2019), Yoyok tewas setelah tubuhnya tertembus tiga peluru tajam yang dilesatkan anggota Tim Ditresnarkoba Polda Jatim.

Tembak mati itu terpaksa dilakukan karena Yoyok tidak menggubris tembakan peringatan. Sebab saat itu Yoyok berusaha kabur dengan cara menendang anggota Tim Ditresnarkoba Polda Jatim.