Pixel Codejatimnow.com

Mendikbud Belum Dapat Laporan Pencukuran Ngawur Siswa SD di Banyuwangi

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Mendikbud Muhajir di sekolah Ponorogo
Mendikbud Muhajir di sekolah Ponorogo

jatimnow.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhajir Effendy mengaku belum mengetahui kasus pemotongan rambut secara ngawur terhadap puluhan siswa SD di Banyuwangi oleh salah satu oknum guru.

"Saya belum mengetahui perihal pemotongan rambut ngawur tersebut. Belum baca juga," kata Mendikbud Muhajir sesaat setelah meninjau sekolah yang terdampak banjir di Ponorogo, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: 

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan belum akan mengambil tindakan apapun. Ia beralasan belum ada laporan masuk.

"Belum ada laporan masuk. Kalau saya berkomentar malah salah nanti," tambahnya.

Namun, dirinya tetap akan mengkroscek kembali kejadian tersebut.

"Nanti akan saya kroscek kembali. Apa memang ada kejadian (pemotongan rambut ngawur)," pungkasnya.

Baca juga:
Video: Animo Pembeli Seragam Sekolah Turun

Sebelumnya, 20 siswa SDN 02 Patoman di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi melapor ke Polsek Rogojampi, Senin (11/3). Para siswa tersebut diantarkan orang tuanya melapor ke polisi atas pencukuran rambut secara serampangan oleh gurunya.

Dari informasi yang didapat, puluhan anak-anak SDN 02 Patoman tersebut dicukur secara tidak beraturan (petal-petal) pada Jumat (8/3) sore kala mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, Pencak Silat.

Puluhan siswa SD itu dicukur oleh pelatih silat atas perintah dari guru olahraga yang juga koordinator ekstrakurikuler, diketahui bernama Arya Abri Sanjaya.

Akibat pencukuran tersebut, salah seorang siswa SDN 02 Patoman mengaku bahwa dirinya sempat tidak masuk sekolah selama 2 hari, Sabtu dan Senin dikarenakan malu dan takut diejek oleh teman sebayanya di kelas.

Baca juga:
20 Tahun Anak Terkontaminasi Lagu Dewasa, Pemerintah Turun Tangan