Pixel Codejatimnow.com

Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 di Jatim Digelar Serentak

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetya Budi saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2019 di Makodam V Brawijaya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetya Budi saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2019 di Makodam V Brawijaya

jatimnow.com - Apel gelar pasukan dan simulasi pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Jawa Timur digelar serentak, Jumat (22/3/2019). Persiapan pengamanan pemilu itu melibatkan Polri, TNI dan pemerintahan mulai dari Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Pemprov Jatim dan tiga pilar disetiap kabupaten dan kota yang ada di Jatim.

Untuk apel gelar pasukan di Jawa Timur, digelar di Makodam V Brawijaya. Apel tersebut dipimpin Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetya Budi serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Apel tersebut diikuti oleh personel Polri, TNI, Linmas, Senkom, Satpol PP, Dishub, Satuan Pengamanan dan Pramuka. Polda Jatim menerjunkan sebanyak 2.500 personel, sedangkan Kodam V Brawijaya sebanyak 17.500 personel yang terdiri dari 14 ribu dari Angkatan Darat, 2.500 dari Angkatan Laut dan 1000 Angkatan Udara.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan bahwa apel gelar pasukan ini dilakukan juga dalam rangka meningkatkan sinergitas TNI-Polri dengan komponen bangsa lainnya guna mewujudkan keamanan dalam negeri yang kondusif.

"Sehingga dalam pelaksanaan Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden) tahun 2019 dapat terlaksana dengan aman, lancar dan kondusif," terang Luki.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetya Budi mengatakan bahwa sebenarnya TNI memang ditugaskan untuk memberikan kendali operasi berupa bantuan perkuatan untuk pengamanan pemilu.

"Kalau kita sebetulnya TNI itu memberikan kendali operasi bantuan perkuatan. Jadi langsung diperintah dari kepolisian. Sesuai normanya itu kan 2/3, jadi ada 17 ribu, dari angkatan darat 14 ribu, angkatan laut 2500, dan angkatan udara 1000," jelasnya.

Wisnoe menambahkan, untuk saat ini pihaknya sudah menggunakan kekuatan di tingkat ke wilayahan sebagai pengamanan. Untuk penerjunan semua personel secara keseluruhan akan dilakukan ketika pemilu diselenggarakan.

"Jadi menang kita masih menggunakan kekuatan kewilayahan seperti Polres dan Kodim sudah mengamankan wilayah masing masing, pada saatnya baru kita gelar perkuatannya. Kita sudah melaksanakan latihan latihan puncaknya ya kemarin Sispamkota itu," tandasnya.

Baca juga:
Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?

Setelah apel gelar pasukan, Kapolda Jatim, Pangdan V Brawijaya dan Gubernur Jatim serta perwakilan partai politik melaksanakan penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2019 dilanjutkan pembacaan ikrar oleh pasukan yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2019.

Di jajaran kabupaten dan kota, seperti di Surabaya, Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga menggelar apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2019.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 2.300 polisi untuk pengamanan Pemilu 17 April 2019 mendatang. Jumlah itu bagian dari jumlah total 4.600 petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP.

Baca juga:
Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo

Selain itu, apel juga digelar di Kota Malang, Ponorogo, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Banyuwangi.

Di Ponorogo, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Banyuwangi, selain menyiapkan pasukan untuk melakukan pengamanan pemilu, Polri, TNI dan pemerintah setempat juga menggelar simulasi pengamanan mulai dari simulasi penanganan kerusuhan hingga penemuan benda diduga bom.

 

Reporter: Arry Saputra, Farizal Tito, Avirista Midaada, Mita Kusuma, Achmad Supriyadi, Hafiluddin Ahmad.