jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggelar acara labuh durian yang diikuti oleh ribuan warga di halaman Agropark Trenggalek, Rabu (27/03/2019). Selain menggelar labuh durian, juga diadakan kontes durian berbagai varian asli Trenggalek.
Kontes dan labuh durian ini digelar untuk mencari durian lokal khas Trenggalek. Selama ini beragam varian durian lokal banyak tersebar di wilayah Trenggalek, tapi belum ada satupun varian durian yang menjadi ikon.
Plt Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin atau Cak Ipin mengatakan, jumlah luas lahan perkebunan durian di Trenggalek mencapai 17 ribu hektar. Jumlah itu belum termasuk luasan tanaman durian yang berada di kawasan perhutanan yang diperkirakan mencapai 800 hektar. Tanaman durian itu terdapat di beberapa wilayah kecamatan seperti Watulimo, Panggul, Munjungan dan Kampak.
"Kita sudah melaunching Durian Forestry terbesar di dunia," ungkap Cak Ipin.
Baca juga:
Ratusan Warga 2 Desa di Trenggalek Protes Jalan Rusak, Cabup Siap Perbaiki?
Melalui event ini, Cak Ipin berharap durian lokal khas Trenggalek bisa dikenal oleh masyarakat luas. Adanya beberapa varian durian lokal juga akan dikembangkan lagi oleh Pemkab Trenggalek, sehingga tidak satu jenis durian saja yang dikenal.
"Jadi nantinya masyarakat tidak hanya mengenal durian Ripto dari Watulimo saja, tapi ada banyak pilihan durian yang bisa dinikmati," imbuhnya.
Baca juga:
Bupati Trenggalek Raih Tanda Kehormatan Satyalencana Wirakarya Koperasi dan UMKM
Dalam event ini, panitia juga menyiapkan 2000 buah durian yang bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Tingginya antusias masyarakat membuat durian tersebut habis sebelum acara dimulai. Masyarakat berebut durian yang disediakan di beberapa titik lokasi. Bahkan terdapat pula pengunjung dari luar kota yang rela berdesak-desakan untuk mendapatkan durian.
"Kita akan bikin event yang lebih besar lagi dengan tempat yang lebih luas agar masyarakat bisa leluasa menikmati durian Trenggalek," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-14042-labuh-durian-di-trenggalek-2000-butir-ludes-sebelum-acara-dimulai