Pixel Code jatimnow.com

Dato Sri Tahir: di Bawah Kendali Jokowi, Ekonomi Indonesia Menguat

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Farizal Tito
Seminar ‘Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2019’
Seminar ‘Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2019’

jatimnow.com - Bos Mayapada Group, Dato Sri Prof Dr Tahir optimis ekonomi Indonesia semakin menguat pasca Pemilu 2019.

Pakar ekonomi ini menyebut jika Presiden Jokowi telah melakukan berbagai pemangkasan cost economy untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga mengundang animo investasi asing menanamkan modal.

Meskipun dalam lima tahun mendatang Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan politik, ekonomi, sosial dan keamanan baik di dalam maupun luar negeri. Namun di bawah kendali Jokowi, Sri Tahir optimis jika ekonomi Indonesia memiliki harapan besar.

"Begitu Jokowi mengambil alih office, ia telah mengerjakan beberapa hal. Seperti mengalihkan hal yang bersifat high cost ekonomi untuk pembangunan infrastruktur, ekonomi Indonesia akan lebih bagus," kata Tahir.

Saat itu Tahir yang menjadi pembicara dalam seminar akbar ‘Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2019’ di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (29/3).  Ia mengatakan pengalihan cost economy menjadi infrastruktur memberi dampak pembangunan ekonomi yang merata. Membuat semua logistik menjadi low cost, sehingga memperkuat daya saing ekspor barang.

"Hari ini harga bensin di Papua sama dengan harga bensin di Jawa. Presiden telah memenuhi sebuah syarat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," papar Sri Tahir Dato sembari mengutarakan optimisme perkembangan ekonomi pasca Pemilu nanti.

Baca juga:
Kenaikan PPN 12 Persen: Tingkatkan Pendapatan Negara atau Beban Rakyat?

"Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama untuk menikmati kekayaan ini," lanjutnya.

Abraham Sridjaja mengatakan jika ribuan pengusaha lintas generasi yang hadir di acara tersebut memperoleh manfaat yang luar biasa.

"Seperti kata Dato Sri Tahir, jika pemerintahan saat ini berlanjut, maka ekonomi akan terus menguat," kata Abraham Sridjaja, Senin (1/4/2019).

Baca juga:
Optimisme Tinggi Industri Kripto Indonesia Sambut Pemerintah Baru