Pixel Codejatimnow.com

Guru Diniyah dan TPQ di Jatim Deklarasi Gerakan Rabu Putih

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Forum Komunikasi Diniyah Tamiriyah Jatim bersama pengurus TPA/TPQ menggelar deklarasi Gerakan Rabu Putih di Surabaya
Forum Komunikasi Diniyah Tamiriyah Jatim bersama pengurus TPA/TPQ menggelar deklarasi Gerakan Rabu Putih di Surabaya

jatimnow.com - Ribuan guru diniyah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Tamiriyah (FKDT) Jawa Timur bersama pengurus Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA/TPQ) se Jatim menggelar deklarasi Gerakan Rabu Putih di Surabaya, Senin (1/4/2019).

Rabu Putih tersebut berkaitan dengan hari H coblosan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2019.

"Pesan yang ingin kami sampaikan, mari datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan silahkan pilih baju putih," ujar Pengurus FKDT Jawa Timur, Nazrul Marwazi kepada wartawan usai deklarasi di salah satu hotel di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.

Nazrul menerangkan, jumlah anggota FKDT di Jatim mencapai sekitar 26 ribu yayasan. Dalam organisasi yayasan tersebut, total guru sekitar 266 ribu guru dan 1,5 juta santri.

Untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat agar berpartisipasi pada Pilpres 2019, pihaknya terus melakukan Gerakan Rabu Putih tidak hanya pada hari pencoblosan saja.

"Gerakan Rabu Putih ini akan terus kita laksanakan setiap hari Rabu menjelang maupun pada saat pemungutan suara," tuturnya.

Ia menambahkan, meski tidak ada instruksi tertulis, deklarasi Gerakan Rabu Putih ini sebagai salah satu bentuk dukungannya terhadap Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.

"Meskipun tidak dengan instruksi tertulis, namun deklarasi ini meneguhkan semangat kami untuk memenangkan 01," tambahnya.

Baca juga:
Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024

Pria yang bisa disapa Gus Nazrul itu membeberkan mengapa gerakan ini mendukung paslon 01. Sebab, lanjutnya, pengurus diniyah dan TPA di Jatim menilai ada keberpihakan Presiden Jokowi kepada dunia pesantren, diniyah.

"Selama 4,5 tahun, Pak Presiden Jokowi banyak membuat program yang pro madrasah diniyah," ungkapnya.

Nazrul memaparkan, program Hari Santri yang dicetuskan Presiden Jokowi menjadi salah satu bentuk keberpihakannya terhadap dunia pesantren. Belum lagi dengan keberadaan tokoh KH Ma'ruf Amin, mantan Rais Aam PBNU yang kini menjadi pendamping Jokowi.

"Sebagai santri, sikap kami ini juga menjadi bentuk sikap 'Santri Nderek Kiai' (santri ikut kiai)," jelasnya.

Baca juga:
Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini Tanggapan Gubernur Khofifah

Sementara itu, Ketua Pengelola TPQ Jawa Timur, Abdul Aziz melanjutkan, ada beberapa target objek Gerakan Rabu Putih. Di antaranya, para guru, wali santri dan lingkungan sekitarnya.

"Kami memiliki 22 ribuan anggota. Dengan memanfaatkan jaringan di sekitar lembaga, jumlah suara ini akan memberikan basis riil terhadap pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin," tutupnya.