Pixel Codejatimnow.com

101 Pelajar di Surabaya Terjerat Kasus Pil Koplo Selama 2017

Ilustrasi pil koplo.
Ilustrasi pil koplo.

jatimnow.com - Peredaran pil koplo terus menggempur para pelajar di Surabaya. Jumlah pelajar yang menjadi korban peredaran barang terlarang itupun terus meningkat.

Berdasar data yang dimiliki oleh BNNK Surabaya, terdapat 84 pelajar Surabaya pengkonsumsi pil koplo selama kurun waktu 2016. Angka ini terus meningkat pada 2017.

Pada 2017, tercatat 101 pelajar dengan rincian 4 pelajar SD, 63 pelajar SMP dan 34 pelajar SMA yang terjerat kasus narkoba.

"Kebanyakan yang dikonsumsi oleh pelajar adalah pil koplo berbagai jenis dan narkoba jenis sabu-sabu," ungkap Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti, Sabtu (7/4/2018).

Berdasarkan data tersebut, BNNK Surabaya sendiri punya analisi terkait para pelajar yang mengenal narkoba. Informasi yang berhasil dihimpun BNNK, para pelajar pemadat ini, kebanyakan adalah pengguna pemula.

"Awalnya karena anak-anak pengin tahu. Ada yang mengenalkan pil koplo maupun narkoba, lalu mereka coba-coba," imbuh mantan Kassubaghumas Polrestabes Surabaya itu.

Biasanya pelajar yang menggunakan narkoba, disebabkan karena buruknya lingkungan pergaulan di luar sekolah. Mereka mengkonsumsi pil koplo maupun narkoba di dekat tempat tinggalnya.

"Mereka punya komunitas di luar sekolah. Pakainya kebanyakan di kampungnya, lalu ketahuan saat kami menggelar tes urine di sekolah," tambah Suparti.

Terkait tes urine sendiri, BNNK Surabaya selalu berkordinasi dengan Pemkot. Setiap seminggu sekali, mereka rutin menyambangi sekolah-sekolah secara acak.

Baca juga:
Pemandu Lagu di Trenggalek Ditangkap karena Nyambi Edarkan Pil Koplo

Selama menjalankan tes urine tersebut, sekolah-sekolah yang ada di kawasan Surabaya Utara menjadi penyumbang terbanyak, pelajar yang terjerat pil koplo maupun narkoba.

Berkaca pada data itu, BNNK Surabaya berharap agar semua pihak bekerja sama. Termasuk para orang tua dan masyarakat.

Sebab para orang tua para pelajar yang tersandung pil koplo dan narkoba ini terlambat mendeteksi pergaulan anaknya.

"Justru disayangkan saat kesusahan ekonomi, anak-anaknya malah terjerembab di dunia narkoba. Solusinya adalah perhatian. Tidak hanya orang tua kandung sendiri, tapi semua masyarakat. Semua harus jadi orang tua untuk anak-anak," tegas Suparti.

Baca juga:
Pengedar Narkoba di Tulungagung Diringkus karena Langgar Rambu Lalu Lintas

Suparti menegaskan, pada tahun 2018 ini, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi terhadap pelajar di sejumlah sekolah di Surabaya.

Upaya itu dilakukan untuk menekan angka pelajar yang terjebak dalam pusaran pil koplo maupun narkoba.

"Saat ini, kami juga tengah fokus mengawasi peredaran vapor yang bisa membuat para pelajar kecanduan. Kami sangat prihatin dan khawatir atas temuan itu. Selain itu, peredaran pil koplo dan narkoba juga tetap kami pantau dan tindak," tutup Suparti.

Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto