Pixel Code jatimnow.com

Bersihkan Sampah di Pantai Mutiara Trenggalek, Penyelam TNI Dilibatkan

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Bramanta Pamungkas
Plt Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin memimpin bersih-bersih sampah di Pantai Mutiara
Plt Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin memimpin bersih-bersih sampah di Pantai Mutiara

jatimnow.com - Plt Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin atau Cak Ipin mengikuti peringatan Hari Bumi yang digelar di Pantai Mutiara, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Dalam acara itu, Cak Ipin mengajak seluruh yang hadir membersihkan sampah di sepanjang pantai bahkan di laut lepas.

Selain Cak Ipin, sejumlah pejabat seperti Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo dan Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin juga tampak hadir dan ikut memungut sampah di pantai tersebut.

Kegiatan bertajuk 'Satu Aksi Selamatkan Laut Indonesia' yang digagas Cak Ipin itu diisi dengan bersih-bersih sampah di pantai dan di lautan. Tim Penyelam Lantamal V melakukan penyelaman ke dalam laut untuk membersihkam sampah plastik yang berada di bagian dasar laut. Penyelaman ini juga bertujuan memetakan lokasi yang cocok untuk konservasi terumbu karang.

"Kita harus selalu menjaga kebersihan di wilayah pantai terutama dari sampah plastik," kata Cak Ipin, Rabu (24/4/2019).

Baca juga:
Peringati Hari Bumi, Forum Wartawan Sidoarjo Gelar Diskusi Lingkungan

Menurut Cak Ipin, pesisir selatan Trenggalek sudah dianugerahi pantai yang indah. Kondisi ini harus tetap dijaga dan dirawat agar jumlah kunjungan wisatawan bisa terus meningkat. Menurutnya, konsep ekonomi dan ekologi harus bisa berjalan seimbang, sehingga selain warga mendapatkan keuntungan secara ekonomi, lingkungan juga tetap terawat.

"Ini merupakan salah satu langkah mewujudkan hal tersebut," tegasnya.

Baca juga:
Hari Bumi 2022, Khofifah Ajak Masyarakat Jatim Peka Masalah Lingkungan

Sementara itu, Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, warga tiga kecamatan yaitu Watulimo, Munjungan dan Panggul yang masuk wilayah pesisir rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

"Cara paling mudah adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan di area pantai maupun laut. Tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak habitat laut seperti bom ikan atau bondet, pukat harimau karena dapat merusak ekosistem dan terumbu karang," jelasnya.