Pixel Codejatimnow.com

Peredaran 1 Kg Sabu yang Diambil dari Hotel di Surabaya Digagalkan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian (kiri) menunjukkan tersangka dan barang bukti narkoba
Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian (kiri) menunjukkan tersangka dan barang bukti narkoba

jatimnow.com - Peredaran narkoba jenis sabu seberat 986,63 gram atau hampir satu kilogram di Surabaya, digagalkan. Selain menyita barang bukti narkoba itu, polisi juga menangkap sang kurir bernama Dolog Satriyono (49) warga Kalianak Timur, Surabaya.

Penangkapan itu dilakukan Tim Unit III Satresnarkoba Polrestabes Surabaya sekitar pukul 12.30 WIB, Kamis (25/4/2019) lalu di depan SPBU Karangpilang, Surabaya.

Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian mengatakan, kurir itu disergap timnya setelah mengambil paket sabu di sebuah hotel untuk diantar ke seorang pembeli.

"Sabu itu dikemaas dalam 15 poket," kata Ardian, di Mapolrestabes Surabaya, Senin (13/5/2019).

Ardian menambahkan, dari pengakuan tersangka, sabu itu diambilnya atas suruhan dari seorang bandar berinisial RB yang saat ini sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Sebelum tertangkap, tersangka mengaku mendapat intruksi dari RB melalui pesan singkat di ponselnya. Tersangka diminta mengambil bingkisan sabu di sebuah hotel," bebernya.

Baca juga:
Kernet Bus Puspa Jaya di Tulungagung Konsumsi Ganja, Beli dari Sopir

Dijelaskan Ardian, RB, si penyuruh, disebut-sebut berhubungan langsung dengan jaringan bandar yang ada di dalam salah satu rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (lapas).

"Masih kami dalami keterkaitan tersangka dengan bandar-bandar di rutan," katanya.

Di depan penyidik, tersangka Dolog mengaku nekat menjadi kurir sabu lantaran kepincut dengan upah Rp 5 juta sekali pengiriman.

Baca juga:
Anggota Polres Tulungagung Dipecat Gegara Terlibat Peredaran Narkoba

"Ya bagaimana lagi Pak, saya tidak bekerja," ucap Dolog.

Dolog juga mengaku sudah mengenal RB sejak lama. Perkenalan itu dimulai saat dirinya membesuk rekannya di Rutan Medaeng.

"Saya kenal di Rutan Medaeng pada saat saya besuk teman saya yang terlibat kasus kriminal," tukasnya.