Pixel Codejatimnow.com

Sidak Jasa Penukaran Uang Baru di Surabaya

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Sidak uang palsu pada jasa penukaran uang di Surabaya
Sidak uang palsu pada jasa penukaran uang di Surabaya

jatimnow.com - Untuk menekan peredaran uang palsu (Upal) selama Ramadan dan Lebaran 2019, polisi menggelar sidak jasa tukar uang di sepanjang Jalan Veteran, Surabaya, Selasa (14/5/2019). Mereka memberikan imbauan sekaligus pemeriksaan keaslian uang yang dipajang.

"Sidak ini kami lakukan untuk mengantisipasi peredaran uang palsu," ujar Kasat Binmas Polrestabes Surabaya, Kompol Muhammad Fatoni saat memimpin kegiatan.

Dalam pemeriksaan itu, petugas tidak menemukan adanya uang palsu (upal). Fatoni dan personelnya pun mengingatkan para 'pedagang' untuk lebih berhati-hati. Misalnya, hanya memajang contoh uang baru.

"Dipajang satu lembar saja. Lainnya disimpan agar tidak jadi sasaran kejahatan," imbau Kompol Fatoni kepada penyedia jasa tukar uang.

Fatoni menerangkan, penyedia jasa penukaran uang cukup rawan menjadi korban kriminalitas. Di antaranya, penipuan dan perampokan. Jarak yang bersebelahan dengan jalan raya membuat potensi kejahatan cukup terbuka.

"Bukan tidak mungkin pengendara yang sedang melintas langsung merampas uang yang dipajang," jelasnya.

Ia juga mengimbau warga yang hendak menukarkan uang bisa lebih waspada. Minimal memeriksa keaslian dan menghitung ulang uang yang ditukarkan.

Baca juga:
Polres dan TPID Bojonegoro Sidak Gudang Beras Bulog, Stok Sudah Aman?

"Diperiksa dengan teliti. Jangan sampai rugi karena yang didapat adalah uang palsu," tegas Fatoni.

Salah satu penyedia jasa penukaran uang di Jalan Pahlawan, Andik (43) mengaku sudah belasan tahun melakoni bisnis musiman itu. Ia mengakui risiko yang dihadapi sebagai penyedia jasa penukaran uang baru.

Baca juga:
Polisi Datangi Bengkel-bengkel di Malang, Ada yang Gawat?

"Tapi saya punya cara tersendiri untuk menangkal uang palsu yaitu menggunakan lampu ultraviolet. Biasanya, dipakai seminggu menjelang hari raya karena permintaan penukaran naik. Sekarang masih bisa diatasi dengan cara manual. Diseleksi dengan teliti dan tidak ceroboh kalau ada yang tukar," katanya.

Ia menyatakan, dari jasa tukar uang baru itu ia menyediakan pecahan Rp 2 ribu dengan total Rp 200 ribu, pecahan Rp 5ribu dengan pecahan Rp 500 ribu dan pecahan Rp 10 ribu dengan total Rp 1 juta.

"Ini hanya saya lakukan saat menjelang lebaran saja, Setelah puasa atau lebaran ya saya aktivitas kembali jadi kuli bangunan," ungkapnya.