Pixel Codejatimnow.com

Sempat Ramai di Medsos, Tour Jihad Surabaya-Jakarta Dipastikan Batal

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Koordinator Tour Jihad 22 Mei Surabaya-Jakarta, Muhammad Roni (tengah) bersama rekannya Feni Lestari di Mapolda Jatim
Koordinator Tour Jihad 22 Mei Surabaya-Jakarta, Muhammad Roni (tengah) bersama rekannya Feni Lestari di Mapolda Jatim

jatimnow.com - Gerakan massa ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power 22 Mei 2019 bukan isapan jempol belaka. Fakta itu terungkap setelah satu satu Koordinator Tour Jihad 22 Mei Surabaya-Jakarta, Muhammad Roni, mendatangi Mapolda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan Roni dan satu rekannya, Feni Lestari tiba di Polda Jatim, sejak Sabtu (18/5/2019 malam, usai postingan informasi tour jihad ramai di media sosial (medsos).

Setelah ramai di medsos, informasi Tour Jihad Surabaya-Jakarta tersebut langsung didalami dan ditindaklanjuti polisi, untuk meminimalisir massa yang akan bergerak menuju Jakarta.

"Nah, kita menindaklanjuti keresahan publik ini dan ketika kita tindaklanjuti, datanglah dua orang ini ke Kepolisian," kata Barung ditemui di Mapolda Jatim, Minggu (19/5/2019).

Barung menyebut, kedatangan Roni dan Feni tersebut untuk meminta maaf lantaran layanan Tour Jihad Surabaya-Jakarta dinilai telah meresahkan publik.

"Muhammad Roni ini datang bersama Feni Lestari ingin meminta maaf terhadap kekeliruan ataupun yang sudah terlanjur terposting di media," tegas Barung.

Roni dan Feni pun telah menyampaikan maafnya secara tertulis ke kepolisian. Kendati demikian, Barung mengatakan Polda Jatim bakal mendalami keduanya untuk menggali apakah ada pihak yang dirugikan.

"Langkah kepolisian tentu kita akan periksa yang bersangkutan ini dua orang apa maksudnya itu semua," kata Barung.

Sementara itu Koordinator Tour Jihad Surabaya-Jakarta, Roni mengaku telah membatalkan tour yang diinisiasinya tersebut. Ia membatalkan tour itu lantaran kondisi semakin memanas.

Baca juga:
Video: Aksi Damai Pemuda Lintas Agama di Probolinggo

"Melihat kondisi yang begitu memanas, Tour Jihad ini sudah dibubarkan dan yang mendaftarpun hanya minim sehingga dibubarkan dan tidak ada kita keberangkatan ke Jakarta," kata Roni di Mapolda Jatim.

Roni menampik bahwa Tour Jihad Surabaya-Jakarta adalah ajakan untuk unjuk rasa atau pergerakan massa. Sebab menurutnya, tujuan awal hanyalah untuk tamasya.

"Mengenai Tour Jihad Jakarta, itu sebenarnya konotasinya bukan sekejam kata-kata itu, sebetulnya kita dengan emak-emak ingin jalan-jalan atau refreshing ke Jakarta gitu aja," ungkapnya.

Roni menambahkan, kata jihad dalam layanannya bukan artian untuk ajakan perang. Jihad dalam Islam memiliki makna perjuangan, mencari keadilan dan kesejahteraan.

Baca juga:
Pemuda Lintas Agama di Probolinggo Tuntut Pengusutan Aksi 22 Mei

"Kalau kata-kata jihad, jihad kan kalau di dalam Islam bukan diartikan perang, kita mencari nafkah saja jihad, untuk menafkahi anak istri kita, jadi kata jihad itu bukan dikatakan kita udah berani mati. Ndak," tegasnya.

Untuk diketahui, Roni menjadi pengkoordinir massa dari Surabaya yang ingin mengikuti aksi di Jakarta. Agenda aksi itu sendiri adalah menolak hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei di Jakarta.

Dalam rencana perjalanan Tour Jihad yang dikoordinasi Roni itu, terdapat beberapa jenis paket. Pertama, bus besar isi 50 orang. Biayanya dipatok Rp 450 ribu. Kedua, paket bus mini isi 30 orang seharga Rp 400 ribu. Paket ketiga yakni mobil Elf untuk 12 orang denga harga Rp 600 ribu. Paket keempat yaitu mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia atau Suzuki Ertiga yang muat 6 orang dengan biaya Rp 600 ribu.

Pemberangkatan direncanakan pada Minggu (19/5) dan pulang ke Surabaya pada Kamis (23/5). Namun, rencana tersebut akhirnya dibatalkan.