Pixel Codejatimnow.com

Ini Titik Rawan Kemacetan di Jalur Mudik 2019 Kabupaten Blitar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Kasatlantas Polres Blitar, AKP Muhammad Amirul Hakim menggunakan speed gun untuk mengontrol kecepatan kendaraan
Kasatlantas Polres Blitar, AKP Muhammad Amirul Hakim menggunakan speed gun untuk mengontrol kecepatan kendaraan

jatimnow.com - Untuk menghadapi lonjakan kendaraan memasuki puncak arus Mudik Lebaran 2019, Satlantas Polres Blitar menerapkan beberapa skema pengurai kemacetan.

Meski begitu ada beberapa titik yang harus diwaspadai pemudik agar tidak terjebak penumpukan kendaraan. Titik rawan kemacetan itu tersebar di sepanjang Jalan Nasional Garum hingga Kesamben.

"Kami punya rekayasa lalu lintas dan titik padat kendaraan biasanya ada di Garum, Talun, Kendalrejo, Tingal dan titik yang paling padat ada di Kesamben. Kita sudah siapkan pemecahan arus di sana," kata Kasatlantas Polres Blitar, AKP Muhammad Amirul Hakim, Minggu (2/6/2019).

Pantuan di lapangan, volume kendaraan di titik yang telah disebutkan tersebut, memang mulai meningkat. Banyak kendaraan dengan nomor polisi luar daerah terlihat melintas.

Amirul menjelaskan, perhatian utama Satlantas Polres Blitar ada di Kesamben tepat di traffic light depan terminal. Oleh sebab itu, dua pos meliputi pos pantau dan pos pengamanan dibangun di Kesamben.

Baca juga:
Mobil Pemudik Terbakar di Trenggalek

Menurutnya, untuk mengurai penumpukan kendaraan, lampu merah akan dinyalakan secara tentatif tapi akan ada petugas untuk melakukan rekayasa.

"Lampu merah itu akan menyala tentative ya. Jadi nanti bus yang dari Malang langsung lurus saja. Nanti juga akan ada petugas untuk mengatur," ungkap mantan Kasatlantas Polres Kediri Kota ini.

Baca juga:
Jumlah Kecelakaan di Pasuruan Menurun Selama Musim Mudik-Balik 2019

Masih kat Amirul, mudik tahun ini bertepatan dengan masa angkutan giling tebu. Ia menegaskan akan menindak para sopir yang masih nekat mengirim tebu pada H-4 hingga H+7.

"Kami sudah melakukan kesepakatan dengan para sopir dan semuanya sudah mengerti dan setuju. Kalau misalnya nanti tetap beroperasi, akan kami tindak," tegasnya.