Pixel Code jatimnow.com

Polisi: Jatim Jadi Target Gangguan Kamtibmas Pascapemilu 2019

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Arry Saputra
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bersama Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak di Mapolda Jatim
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bersama Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi dan Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak di Mapolda Jatim

jatimnow.com - Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Semeru 2019 digelar di Mapolda Jatim, Kamis (13/6/2019). Konsolidasi itu digelar dalam rangka persiapan pengamanan sidang sengketa pemilihan presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat memimpin apel mengatakan, apel kali ini berbeda dengan apel-apel operasi ketupat biasanya. Sebab, apel konsolidasi ini berkaitan dengan kegiatan sidang yang ada di Jakarta.

"Baru tahun ini ada apel konsolidasi karena dilanjutkan ada kegiatan sidang yang nanti akan dilakukan tanggal 22 sampai tanggal 28 (Juni 2019). Dan tanggal 14 ini, sudah dimulai. Kita akan meningkatkan pengamanan terkait dengan sidang dari putusan MK," ungkap Luki.

Dalam pengamanan tersebut, lanjut Luki, pasukan yang dikirim untuk bantuan kendali operasi (BKO) ke Jakarta dalam mengamankan sidang, yaitu 1200 personel. Sementara untuk pengamanan di Jatim, Polri telah meminta bantuan TNI.

"Pasukan kami yang ada di sana sudah ada 1200 orang sampai sekarang, sebelum dari tanggal 17 kemarin, dari 21-22 Mei itu sudah ada di Jakarta. Sehingga di sini kita minta bantuan TNI," jelasnya.

Apel konsolidasi pengamanan sidang sengketa Pemilu 2019 di Mapolda JatimApel konsolidasi pengamanan sidang sengketa Pemilu 2019 di Mapolda Jatim

Dalam pengamanan di Jatim, selain TNI, Polda Jatim juga dibantu stakeholder lainnya dari Forkopimda Jatim beserta para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Baca juga:
Jelang Putusan MK, Khofifah Optimistis Prabowo-Gibran Menang Sengketa Pilpres

"Dalam apel konsolidasi ini kami dibantu oleh stakeholder, oleh TNI, dengan tokoh agama dan dari pimpinan Ibu Gubernur juga sangat perhatian sekali masalah keamanan di Jawa Timur. Karena terkait dengan Jawa Timur, kami selalu koordinasi dengan Forkopimda Jatim," ungkapnya.

Dalam pengamanan di Jatim, disiagakan sebanyak 6331 personel dengan 2980 personel dari TNI. Ribuan personel tersebut disiapkan sesuai perkembangan situasi kamtibmas pascapemilu 2019.

Disebutkan Luki, salah satu imbas pascapemilu 2019 yaitu kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura beberapa waktu lalu. Kasus tersebut menurutnya sebagai bentuk bahwa Jatim menjadi salah satu target untuk menciptakan gangguan kambtibmas.

"Ini membuktikan bahwa Jatim menjadi salah satu target untuk menciptakan gangguan kamtibmas, bagi beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab, yang menginginkan adanya ketidakstabilan kamtibmas pascapemilu," ujar Luki.

Baca juga:
Machfud Arifin Hadiri Langsung Sidang Sengketa Pilwali Surabaya di MK

Ribuan personel gabungan itu akan disebar untuk melakukan pengamanan di Kantor KPU, Bawaslu, gudang logistik dan obyek vital yang berada di Jawa Timur. Pola pengamanan dilakukan preventif, represif yang didukung intelejen.

Luki berpesan kepada seluruh pasukan yang bertugas agar selalu menyiapkan diri dan meningkatkan kewaspadaannya. Senantiasa melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan munculnya konflik serta menjalin komunikasi dengan para tokoh agama maupun masyarakat.

Dalam apel konsolidasi ini, tampak hadir Pandang V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.